Presiden Joko Widodo menghadiri acara Musra di Istora Senayan, Jakarta. Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo
Presiden Joko Widodo menghadiri acara Musra di Istora Senayan, Jakarta. Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo

Presiden Minta Relawan Jangan Buru-buru Dukung Capres, Tim 7 Jokowi Akan Patuh

Kautsar Widya Prabowo • 14 Mei 2023 20:42
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan relawannya tidak perlu terburu-buru dalam mendukung calon presiden (capres). Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta Pusat. 
 
"Memilih pemimpin di tahun 2024 ini sangat krusial, sangat penting sekali, harus tepat, dan benar. Oleh sebab itu saya bolak-balik menyampaikan jangan grusa-grusu, jangan pengen cepat-cepatan, Belanda masih jauh," ujar Jokowi, Minggu, 14 Mei 2023. 
 
Instruksi tersebut langsung dijalankan salah satu relawan yang hadir dalam Musra. Yaitu, relawan Tim 7 Jokowi, yang terdiri dari Laskar Cahaya Timur Indonesia, POSRAYA Indonesia, Timbul Sehati Indonesia, Gerakan Rakyat Nusantara , Senyum Penuh Damai (Sepeda), Kerja Cerdas Ikhlas, dan GARAMIRO.

Ketua Umum Timbul Sehati Indonesia, Sudiro, mengatakan Tim 7 Jokowi akan patuh pada arahan Presiden dalam menentukan sikap politik pada Pilpres 2024. Dia memastikan para relawan tak akan liar mendukung bakal capres sebelum ada perintah dari Jokowi.
 
“Kami Relawan Tim 7 mendukung Bapak Presiden sejak dari gubernur sampai Presiden dua periode. Oleh karenanya, kami terus solid untuk menunggu arahan Bapak Presiden pada tahun politik nanti,” kata dia.
 
Dia mengatakan Tim 7 telah berkomunikasi dengan Presiden membahas masalah Pilpres 2024. Pihaknya menyampaikan aspirasi kepada Presiden terkait pilpres.
 
“Kami telah berkomunikasi, tapi tidak menyampaikan nama nama (calon presiden), dan beliau arahannya agar tidak terburu-buru,” kata dia.
 
Baca Juga: Jokowi Minta Relawan Jangan Salah Pilih Pemimpin pada Pilpres 2024, Kenapa?

Tim 7, kata Sudiro, hanya menyampaikan kepada Presiden mengenai kriteria capres yang harus didukungnya. Di antaranya, bisa melanjutkan program Presiden Jokowi, terutama pembangunan infrastruktur. Sehingga, tidak ada proyek mangkrak sepeninggal Presiden Jokowi.
 
Selain itu, capres yang didukung harus memiliki keberanian, sehingga Indonesia tidak didikte pihak luar. “Dan, kriteria yang kami sampaikan tersebut satu pemikiran dengan apa yang diinginkan Presiden,” ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan