Subang: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan kualitas benih sangat menentukan dalam menaikkan produksi beras nasional. Pihaknya tengah mendorong petani menggunakan dua varietas padi, yaitu Inpari 32 dan Inpari 42.
"Satu hektare Inpari 32 Inpari 42 bisa hasilkan kurang lebih sampai 12 ton, tapi katakanlah 7-8 ton itu sudah sebuah lompatan yang baik bagi stok ketersedian pangan utamanya beras kita," ujar Jokowi saat meninjau Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi), di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Selasa, 12 Juli 2022.
Peninjauan tersebut, kata Jokowi, sebagai upaya pemerintah memastikan ketersedian pangan, terutama beras. Pasalnya, di sejumlah negara tengah mengalami kekurangan pangan.
"Kita harus waspada memastikan bahwa ketersedian pangan masih pada kondisi yang aman dan tadi saya melihat apa yang dikerjakan oleh Balai Padi ini dalam rangka menyiapkan varitas unggul dan menemukan varites baru," jelas Presiden.
Lebih lanjut, Jokowi meyakini Indonesia segera mencapai swasembada pangan. Pasalnya, Indonesia sudah tiga tahun tidak melakukan impor beras.
"Saya tekakan bahwa jangan juga kita ketergantungan hanya satu beras saja, tetapi pangan kita yang lainnya masih bisa untuk dikembangkan lagi baik namanya sagu, namanya sorgum, namanya porang, jagung, ketela pohon, dan lain-lainnya," pinta Kepala Negara.
Subang: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) menjelaskan kualitas benih sangat menentukan dalam menaikkan produksi
beras nasional. Pihaknya tengah mendorong petani menggunakan dua varietas padi, yaitu Inpari 32 dan Inpari 42.
"Satu hektare Inpari 32 Inpari 42 bisa hasilkan kurang lebih sampai 12 ton, tapi katakanlah 7-8 ton itu sudah sebuah lompatan yang baik bagi stok ketersedian pangan utamanya beras kita," ujar Jokowi saat meninjau Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi), di Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Selasa, 12 Juli 2022.
Peninjauan tersebut, kata Jokowi, sebagai upaya pemerintah memastikan ketersedian
pangan, terutama beras. Pasalnya, di sejumlah negara tengah mengalami kekurangan pangan.
"Kita harus waspada memastikan bahwa ketersedian pangan masih pada kondisi yang aman dan tadi saya melihat apa yang dikerjakan oleh Balai Padi ini dalam rangka menyiapkan varitas unggul dan menemukan varites baru," jelas Presiden.
Lebih lanjut, Jokowi meyakini Indonesia segera mencapai swasembada pangan. Pasalnya, Indonesia sudah tiga tahun tidak melakukan impor beras.
"Saya tekakan bahwa jangan juga kita ketergantungan hanya satu beras saja, tetapi pangan kita yang lainnya masih bisa untuk dikembangkan lagi baik namanya sagu, namanya sorgum, namanya porang, jagung, ketela pohon, dan lain-lainnya," pinta Kepala Negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)