Jakarta: Peran orang tua dalam mencegah anak kecanduan gadget dinilai sangat penting. Terutama dalam mengajarkan penggunaan internet dengan penuh tanggungjawab.
"Dibutuhkan kerjasama antarorang tua, guru bahkan pemerintah dalam melakukan pengawasan dan pengendalian anak saat berselancar di media sosial," ujar anggota Komisi I DPR Subarna dalam webinar, di Jakarta, Rabu, 13 Juli 2022.
Politikus Partai Gerindra ini menjelaskan penggunaan media sosial pada anak memberikan dampak positif. Seperti mengembangkan keterampilan, menambah wawasan, atau memelajari hal-hal baru. Namun, terdapat hal negatif yang perlu diperhatikan.
"Kita juga harus tahu dan paham dampak negatif yang timbul, seperti bisa mengurangi interaksi dan komunikasi dengan sekitar. Bisa menimbulkan kecanduan, apalagi kalau sudah berbicara soal gim," terang Subarna.
Berdasar data yang ia miliki, 75,8 persen ananak-anak dan remaja dari usia 7-17 tahun merupakan pengguna aktif internet. Sehingga, diperlukan edukasi yang menyeluruh guna melindungi diri dari dampak negatif internet.
"Diedukasi untuk elindungi dirinya di dunia maya, seperti melindungi identitas diri, jangan gampang memberi tahu nama, alamat rumah dan lainnya. Selanjutnya pembatasan waktu penggunaan internet," jelasnya.
Selain itu, konselor anak dan remaja Devie Yundianto menekankan pentingnya pengawasan orang tua di dalam tumbuh kembang anak di tengah arus informasi sangat cepat seperti saat ini.
"Memang awalnya pembuatan media sosial sangat baik, tapi karena perubahannya terjadi secara cepat. Itu membuat kita sebagai para edukator atau orang tua harus waspada terhadap dampak yang diberikan," tutur Devie.
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan, pihaknya berpera mengedukasi pengguna gadget, termasuk anak-anak.
“Kementerian Kominfo bersama Siberkreasi serta mitra dan jejaringnya hadir, memberikan perhatian literasi digital yang menjadi kemampuan digital tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarat Indonesia,” kata Semuel.
Jakarta: Peran orang tua dalam mencegah anak kecanduan gadget dinilai sangat penting. Terutama dalam mengajarkan penggunaan
internet dengan penuh tanggungjawab.
"Dibutuhkan kerjasama antarorang tua, guru bahkan pemerintah dalam melakukan pengawasan dan
pengendalian anak saat berselancar di media sosial," ujar anggota Komisi I
DPR Subarna dalam webinar, di Jakarta, Rabu, 13 Juli 2022.
Politikus Partai Gerindra ini menjelaskan penggunaan media sosial pada anak memberikan dampak positif. Seperti mengembangkan keterampilan, menambah wawasan, atau memelajari hal-hal baru. Namun, terdapat hal negatif yang perlu diperhatikan.
"Kita juga harus tahu dan paham dampak negatif yang timbul, seperti bisa mengurangi interaksi dan komunikasi dengan sekitar. Bisa menimbulkan kecanduan, apalagi kalau sudah berbicara soal gim," terang Subarna.
Berdasar data yang ia miliki, 75,8 persen ananak-anak dan remaja dari usia 7-17 tahun merupakan pengguna aktif internet. Sehingga, diperlukan edukasi yang menyeluruh guna melindungi diri dari dampak negatif internet.
"Diedukasi untuk elindungi dirinya di dunia maya, seperti melindungi identitas diri, jangan gampang memberi tahu nama, alamat rumah dan lainnya. Selanjutnya pembatasan waktu penggunaan internet," jelasnya.
Selain itu, konselor anak dan remaja Devie Yundianto menekankan pentingnya pengawasan orang tua di dalam tumbuh kembang anak di tengah arus informasi sangat cepat seperti saat ini.
"Memang awalnya pembuatan media sosial sangat baik, tapi karena perubahannya terjadi secara cepat. Itu membuat kita sebagai para edukator atau orang tua harus waspada terhadap dampak yang diberikan," tutur Devie.
Sementara itu, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan, pihaknya berpera mengedukasi pengguna gadget, termasuk anak-anak.
“Kementerian Kominfo bersama Siberkreasi serta mitra dan jejaringnya hadir, memberikan perhatian literasi digital yang menjadi kemampuan digital tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarat Indonesia,” kata Semuel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
