Jakarta: Partai Amanat Nasional (PAN) enggan menebak-nebak arah kebijakan penentuan pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) usai Ridwan Kamil (Kang Emil) menjadi kader Partai Golkar. Sebab, hal itu tergantung partai lambang beringin itu.
"Soal berpengaruh atau tidak, itu adalah urusan internal rumah tangga Golkar. Karena Kang Emil sudah menjadi kader Golkar," kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi saat dihubungi, Kamis, 19 Januari 2023.
Anggota DPR periode 2014-2019 itu meyakini Emil bakal patuh pada keputusan partai. Dia harus mendukung pencalonan Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto di Pilpres 2024.
"Jika berbeda maka Kang Emil melanggar kebijakan partai," ungkap dia.
Di sisi lain, nama Airlangga merupakan salah satu prioritas utama yang akan dipertimbangkan diusung pada Pilpres 2024. Sebab, KIB berkomitmen mengusung kader internal partai yang tergabung dalam koalisi.
"Di PAN ada Zulhas (Ketum PAN Zulkifli Hasan), di Golkar ada Airlangga, di PPP ada Mardiono (Pelaksana tugas Ketum PPP Muhammad Mardiono)," sebut dia.
Baca Juga: Resmi jadi Kader, RK Patuh Keputusan Golkar Soal Pilpres |
Tapi, KIB tak menutup kemungkinan memonitor dinamika politik yang terjadi. Semua aspek tersebut bakal dipertimbangkan hingga pendaftaran pasangan calon (paslon) Pilpres dibuka.
"Pendaftran paslon masih September 2023. Masih lama. KIB tetap solid dan masih cair," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di