Masjid Istiqlal saat dibersihkan. Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Masjid Istiqlal saat dibersihkan. Foto: Antara/Rivan Awal Lingga

Masjid Harus Jadi Pusat Peradaban dan Kebudayaan

Nur Azizah • 27 Februari 2017 14:02
medcom.id, Jakarta: Mayoritas masjid di Indonesia tertutup bagi umat non-Islam. Padahal, masjid bisa menjadi pusat peradaban dan kebudayaan untuk mengenalkan Islam lebih luas.
 
Hal itulah yang disampaikan Program Officer Islam and Developmeny The Asia Foundation, Budhy Munawar Rachman. Budhy mengatakan, masjid harus terbuka bagi siapa pun.
 
"Saya mengajar di sekolah Katolik dan membawa rombongan ke masjid di Surabaya untuk mengenalkan Islam. Tapi, peserta dilarang masuk karena bukan Islam. Saya sedih," cerita Budhy, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin 27 Februari 2017.

Ia melanjutkan, ketika masjid terbuka untuk umum, maka akan semakin banyak yang mengetahui tentang masjid tersebut.
 
"Ketika saya bawa mahasiswa saya ke sini (masjid Istiqlal), mereka sangat bahagia karena bisa masuk masjid," kata Budhy.
 
Selain menjadi pusat peradaban, keterbukaan masjid pada seluruh umat bisa meningkatkan hubungan antaragama. Dari situ, lanjut dia, para tokoh agama bisa saling tukar pandangan.
 
"Masjid harus terbuka untuk merawat kebinekaan dan para tokoh bisa sharing," tuturnya.
 
Masjid Istiqlal menjadi salah satu tempat ibadah yang bisa dikunjungi siapa pun. Bahkan, banyak turis dari mancanegara berkunjung ke Istiqlal hanya untuk mengenal sejarah masjid terbesar di Asia Tenggara ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan