medcom.id, Tapanuli: Presiden Joko Widodo meminta semua pihak memisahkan urusan politik dengan agama. Menurut Jokowi, jika urusan agama diintervensi politik, berpotensi mengancam kebinekaan bangsa.
Pernyataan Jokowi menanggapi dinamika pilkada sebagai kontestasi demokrasi lima tahunan. "Dipisah betul agar rakyat tahu mana (urusan) agama, mana yang politik," ujar Presiden saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat 24 Maret 2017.
Presiden menilai, bercampurnya urusan agama dan politik menimbulkan daya rusak di masyarakat. Hal itu terlihat dari banyaknya gesekan antarmasyarakat. "Banyak gesekan kecil karena pilkada. Ini harus kita hindari," kata Presiden.
Jika tidak dipisah, sambung Kepala Negara, keberagaman identitas bahasa, suku, hingga agama di Indonesia bisa terancam. "Jangan sampai antarsuku dan antaragama ada pertikaian."
Presiden meminta ulama mengingatkan umatnya merawat keberagaman yang dimiliki bangsa. "Bukan justru memicu pertikaian." Menurutnya, keberagaman yang dimiliki Indonesia justru merupakan potensi bangsa.
"Kalau kita tidak bisa menjaga dan merawat, akan ada pertikaian. Itu yang harus kita jaga dan rawat karena semuanya anugerah Allah," ujarnya.
medcom.id, Tapanuli: Presiden Joko Widodo meminta semua pihak memisahkan urusan politik dengan agama. Menurut Jokowi, jika urusan agama diintervensi politik, berpotensi mengancam kebinekaan bangsa.
Pernyataan Jokowi menanggapi dinamika pilkada sebagai kontestasi demokrasi lima tahunan. "Dipisah betul agar rakyat tahu mana (urusan) agama, mana yang politik," ujar Presiden saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat 24 Maret 2017.
Presiden menilai, bercampurnya urusan agama dan politik menimbulkan daya rusak di masyarakat. Hal itu terlihat dari banyaknya gesekan antarmasyarakat. "Banyak gesekan kecil karena pilkada. Ini harus kita hindari," kata Presiden.
Jika tidak dipisah, sambung Kepala Negara, keberagaman identitas bahasa, suku, hingga agama di Indonesia bisa terancam. "Jangan sampai antarsuku dan antaragama ada pertikaian."
Presiden meminta ulama mengingatkan umatnya merawat keberagaman yang dimiliki bangsa. "Bukan justru memicu pertikaian." Menurutnya, keberagaman yang dimiliki Indonesia justru merupakan potensi bangsa.
"Kalau kita tidak bisa menjaga dan merawat, akan ada pertikaian. Itu yang harus kita jaga dan rawat karena semuanya anugerah Allah," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)