Jakarta: Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo memprediksi terjadi penurunan jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan bekerja di luar negeri. Ini lantaran sejumlah negara memperketat protokol kesehatan bagi warga asing selama pandemi covid-19 (korona).
"Satu sampai dua tahun ke depan, arus pekerja migran tidak kencang ke luar negeri, karena persyaratan kesehatan," ujar Wahyu dalam diskusi secara daring, Rabu, 17 Juni 2020.
Wahyu menyadari kondisi tersebut membuat peningkatan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang tidak memiliki kerja di desa. Pemerintah diminta merevitalisasi ekonomi pedesaan.
"Revitalisasi ekonomi akan berhasil memitigasi mandeknya arus migrasi ke luar negeri," tutur dia.
Dia menyebut revitalisasi perekonomian desa dapat dimulai dari peran negara memastikan ketersediaan sarana produksi yang berpihak pada desa. Pedagang desa sering kali kesulitan memasarkan barang dan dibayangi tengkulak.
"Kalau kita tumbuhkan revitalasi pedesaan calon migrasi bisa menjadi tenaga revitasliasi pedesaan," tutur dia.
(Baca: Syarat Pekerja Migran Kembali ke Indonesia)
Sebelumnya, Migrant Care menyebut tenaga kerja Indonesia (TKI) atau PMI di luar negeri menjadi salah satu kelompok paling rentan di tengah pandemi korona. Migrant Care menyusun hasil monitoring untuk merangkum perkembangan covid-19 di dunia dan respons pemerintah Indonesia dalam kaitannya dengan kepentingan pekerja migran Indonesia.
Salah satu yang membuat PMI sebagai kelompok paling rentan di tengah wabah covid-19 dapat dilihat dari negara penempatan. "PMI Berada di titik awal episentrum persebaran virus. Terutama di sektor rumah tangga, pengasuhan, dan perawatan,” demikian hasil Outlook 2020 Migrant Care soal pandemi covid-19 yang dikutip Medcom.id, Jumat, 12 Juni 2020.
Kementerian Luar Negeri mencatat WNI yang terjangkit covid-19 di luar negeri mencapai 1.034 orang hingga Jumat, 12 Juni 2020. Sebanyak 651 WNI sembuh, 62 WNI meninggal, dan 321 WNI masih dalam perawatan.
WNI terjangkit covid-19 paling banyak di Arab Saudi dan Malaysia. Sebanyak 157 WNI terinfeksi covid-19 di Malaysia, sementara 40 WNI sembuh, dan dua WNI meninggal.
Sedangkan, 134 orang WNI di Arab Saudi terjangkit covid-19. Sebanyak 27 WNI sembuh dan 22 WNI meninggal.
Jakarta: Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo memprediksi terjadi penurunan jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan bekerja di luar negeri. Ini lantaran sejumlah negara memperketat protokol kesehatan bagi warga asing selama pandemi covid-19 (korona).
"Satu sampai dua tahun ke depan, arus pekerja migran tidak kencang ke luar negeri, karena persyaratan kesehatan," ujar Wahyu dalam diskusi secara daring, Rabu, 17 Juni 2020.
Wahyu menyadari kondisi tersebut membuat peningkatan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang tidak memiliki kerja di desa. Pemerintah diminta merevitalisasi ekonomi pedesaan.
"Revitalisasi ekonomi akan berhasil memitigasi mandeknya arus migrasi ke luar negeri," tutur dia.
Dia menyebut revitalisasi perekonomian desa dapat dimulai dari peran negara memastikan ketersediaan sarana produksi yang berpihak pada desa. Pedagang desa sering kali kesulitan memasarkan barang dan dibayangi tengkulak.
"Kalau kita tumbuhkan revitalasi pedesaan calon migrasi bisa menjadi tenaga revitasliasi pedesaan," tutur dia.
(Baca:
Syarat Pekerja Migran Kembali ke Indonesia)
Sebelumnya, Migrant Care menyebut tenaga kerja Indonesia (TKI) atau PMI di luar negeri menjadi salah satu kelompok paling rentan di tengah pandemi korona. Migrant Care menyusun hasil monitoring untuk merangkum perkembangan covid-19 di dunia dan respons pemerintah Indonesia dalam kaitannya dengan kepentingan pekerja migran Indonesia.
Salah satu yang membuat PMI sebagai kelompok paling rentan di tengah wabah covid-19 dapat dilihat dari negara penempatan. "PMI Berada di titik awal episentrum persebaran virus. Terutama di sektor rumah tangga, pengasuhan, dan perawatan,” demikian hasil Outlook 2020 Migrant Care soal pandemi covid-19 yang dikutip
Medcom.id, Jumat, 12 Juni 2020.
Kementerian Luar Negeri mencatat WNI yang terjangkit covid-19 di luar negeri mencapai 1.034 orang hingga Jumat, 12 Juni 2020. Sebanyak 651 WNI sembuh, 62 WNI meninggal, dan 321 WNI masih dalam perawatan.
WNI terjangkit covid-19 paling banyak di Arab Saudi dan Malaysia. Sebanyak 157 WNI terinfeksi covid-19 di Malaysia, sementara 40 WNI sembuh, dan dua WNI meninggal.
Sedangkan, 134 orang WNI di Arab Saudi terjangkit covid-19. Sebanyak 27 WNI sembuh dan 22 WNI meninggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)