Jakarta: Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Ali Taher Parasong menyebut partainya legawa bila ada di luar pemerintahan. PAN merasa terhormat menjadi oposisi untuk lima tahun ke depan.
"Rasa-rasanya parpol oposisi kan juga berwibawa, tidak masuk-masuk pemerintahan. Kalau saya pribadi marilah kita membangun demokrasi tak mesti melulu duduk di kekuasaan," kata Ali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2019.
Ali mengatakan peran oposisi penting sebagai koreksi jalannya pemerintahan. Berkaca dari negara maju, peran oposisi justru sangat berwibawa dan dihormati.
"(di) Selandia Baru oposisi sangat berwibawa sekarang, dihargai tapi juga memberi kontribusi pada perubahan kehidupan politik yang berbudaya," beber Ali.
(Baca juga: PAN Siap Bergabung Tanpa Syarat)
Ali menyebut, di Indonesia peran oposisi tentu menyesuaikan budaya timur. Kritik disampaikan konstruktif bukan dengan makian dan hujatan. Serta politik saling menghargai dan berbudaya.
"Ada religiusnya. Budaya Indonesia yang santun bisa dikemukakan, tanpa harus melukai orang lain," jelas Ali.
Budaya demokrasi yang santun dan mengedepankan rasa malu, kata dia, muncul di Korea Selatan dan Jepang. Perdana menteri bisa diganti sewaktu-waktu jika melakukan kesalahan.
"Kenapa? Karena ada oposisi, dan berwibawa dan berharga, oleh karena itu jangan menempatkan oposisi sebagai orang yang terbuang, bagian dari partnership pemerintah untuk membangun bangsa ini yang berkarakter," pungkas dia.
Jakarta: Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Ali Taher Parasong menyebut partainya legawa bila ada di luar pemerintahan. PAN merasa terhormat menjadi oposisi untuk lima tahun ke depan.
"Rasa-rasanya parpol oposisi kan juga berwibawa, tidak masuk-masuk pemerintahan. Kalau saya pribadi marilah kita membangun demokrasi tak mesti melulu duduk di kekuasaan," kata Ali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2019.
Ali mengatakan peran oposisi penting sebagai koreksi jalannya pemerintahan. Berkaca dari negara maju, peran oposisi justru sangat berwibawa dan dihormati.
"(di) Selandia Baru oposisi sangat berwibawa sekarang, dihargai tapi juga memberi kontribusi pada perubahan kehidupan politik yang berbudaya," beber Ali.
(Baca juga:
PAN Siap Bergabung Tanpa Syarat)
Ali menyebut, di Indonesia peran oposisi tentu menyesuaikan budaya timur. Kritik disampaikan konstruktif bukan dengan makian dan hujatan. Serta politik saling menghargai dan berbudaya.
"Ada religiusnya. Budaya Indonesia yang santun bisa dikemukakan, tanpa harus melukai orang lain," jelas Ali.
Budaya demokrasi yang santun dan mengedepankan rasa malu, kata dia, muncul di Korea Selatan dan Jepang. Perdana menteri bisa diganti sewaktu-waktu jika melakukan kesalahan.
"Kenapa? Karena ada oposisi, dan berwibawa dan berharga, oleh karena itu jangan menempatkan oposisi sebagai orang yang terbuang, bagian dari partnership pemerintah untuk membangun bangsa ini yang berkarakter," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)