Denpasar: Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku kaget dengan deklarasi dukungan terhadap Joko Widodo yang disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri. Tak ada yang tahu dengan niat Megawati itu.
"Secara mengejutkan Ibu Ketum langsung mengumumkan hak prerogratif beliau untuk menetapkan Bapak Presiden Jokowi sebagai calon presiden yang diusung PDI Perjuangan," kata Hasto di Denpasar, Bali, Jumat malam, 23 Februari 2018.
Hasto menilai, pidato pembukaan yang disampaikan Megawati sudah memasuki tahap penutupan. Awalnya, Megawati menyebut akan mempertimbanhkan kader terbaik menjadi pemimpin.
Tiba-tiba, putri Presiden Sukarno itu memohon doa kepada Allah. Di hadapan para kader, Megawati yakin mendapatakan dukungan dari rakyat terkait pilihannya itu.
"Kemudian Ibu Megawati menetapkan Pak Jokowi sebagai calon presiden semua mengejutkan dan secara spontan seluruh rakernas berdiri dan memberikan tepuk tangan dan semangat meriah sambil menunjukan salam metal," kata Hasto.
Baca Juga: PDI Perjuangan Usung Jokowi di Pilpres 2019
Hal senada juga disampaikan politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. Ganjar mengatakan, seluruh kader berpikir keputusan besar ini muncul saat penutupan.
Saat pembukaan rakernas ketiga itu, Ganjar sengaja duduk di barisan depan. Tiba-tiba Megawati berpidato dan menyampaikan otoritas yang dipunya dalam menentukan calon pemimpin dari PDI Perjuangan.
"Saya sudah pikir kalau (orang) itu enggak deh, kalau (orang) itu kurang deh. (Lalu Megawati bilang) Saya mau tentukan orangnya kurus kering. Terus semuanya tepuk tangan dan berdiri. Wapresnya belum diomongkan," jelas Ganjar.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Wb72D1WN" allowfullscreen></iframe>
Denpasar: Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku kaget dengan deklarasi dukungan terhadap Joko Widodo yang disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri. Tak ada yang tahu dengan niat Megawati itu.
"Secara mengejutkan Ibu Ketum langsung mengumumkan hak prerogratif beliau untuk menetapkan Bapak Presiden Jokowi sebagai calon presiden yang diusung PDI Perjuangan," kata Hasto di Denpasar, Bali, Jumat malam, 23 Februari 2018.
Hasto menilai, pidato pembukaan yang disampaikan Megawati sudah memasuki tahap penutupan. Awalnya, Megawati menyebut akan mempertimbanhkan kader terbaik menjadi pemimpin.
Tiba-tiba, putri Presiden Sukarno itu memohon doa kepada Allah. Di hadapan para kader, Megawati yakin mendapatakan dukungan dari rakyat terkait pilihannya itu.
"Kemudian Ibu Megawati menetapkan Pak Jokowi sebagai calon presiden semua mengejutkan dan secara spontan seluruh rakernas berdiri dan memberikan tepuk tangan dan semangat meriah sambil menunjukan salam metal," kata Hasto.
Baca Juga: PDI Perjuangan Usung Jokowi di Pilpres 2019
Hal senada juga disampaikan politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo. Ganjar mengatakan, seluruh kader berpikir keputusan besar ini muncul saat penutupan.
Saat pembukaan rakernas ketiga itu, Ganjar sengaja duduk di barisan depan. Tiba-tiba Megawati berpidato dan menyampaikan otoritas yang dipunya dalam menentukan calon pemimpin dari PDI Perjuangan.
"Saya sudah pikir kalau (orang) itu enggak deh, kalau (orang) itu kurang deh. (Lalu Megawati bilang) Saya mau tentukan orangnya kurus kering. Terus semuanya tepuk tangan dan berdiri. Wapresnya belum diomongkan," jelas Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AGA)