Presiden SBY dan Jokowi mengendarai mobil golf. (foto: Desi)
Presiden SBY dan Jokowi mengendarai mobil golf. (foto: Desi)

Jokowi Jangan Tiru SBY Ungkap Info Intelejen

Desi Angriani • 13 Oktober 2014 18:05
medcom.id, Jakarta: Selama dua periode pemerintahannya, Presiden SBY beberapa kali mengungkap ada ancaman terhadap keselamatan jiwanya. Mengungkap informasi intelejen sepenting ini kepada masyarakat, tidak perlu ditiru oleh Jokowi. 
 
"Presiden semestinya, SBY tidak mudah mengumbar informasi intelijen," ujar Kepala Badan Pengurus Setara Institute Bonaran Tigor Naipospos di Kantor Setara Institute, Jl Danau Gelinggang, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin, (13/10/2014).
 
Menurut catatan Setara, ledakan bom di Hotel JW Marriot, Jakarta pada 17 Juli 2009, SBY mengaitkan peristiwa tersebut dengan ancaman terhadap Pilpres 2009. Kemudian, 22 Januari 2010, dalam acara peringatan hari bakti Paspampres ke-64, SBY menuturkan kisah, beberapa bulan sebelumnya, ada rencana asasinasi (pembunuhan karakter) dan pembunuhan presiden.

"SBY berkata: Namun, Allah Maha Besar, semua rencana aksi itu, tidak diizinkan oleh yang maha kuasa. Sejak itu saya pikir tidak boleh dalam keadaan tertentu, saya selalu terlalu meminta saudara berkompromi, karena ancamannya nyata," kata SBY yang dikutip oleh Bonaran.
 
Bonaran menambahkan, cara SBY yang menunjukkan dirinya sering diancam dan juga menebar informasi intelijen kepada publik, sesungguhnya cara SBY mempermalukan kinerja intelijen atau sedang melakukan kontraintelijen.
 
"Sebagai kepala negara semestinya, SBY merespon laporan intelijen dengan kinerja bukan dengan pernyataan. Alih-alih melakukan pencegahan, SBY berharap publik mafhum atas apa yang akan dilakukannya terkait kebijakan tertentu juga untuk memupuk simpati bagi dirinya," nilainya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan