Jakarta: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ingin menjadi salah satu aktor utama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Partai berlambang bola dunia itu ingin memimpin poros koalisi.
"Kalau terkait dengan poros, PKB mau memimpin poros sendiri. Enggak tahu dengan cara apa, tapi saya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu, saya berkeinginan untuk PKB memimpin poros," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid melalui keterangan tertulis, Kamis, 16 Desember 2021.
Wakil Ketua MPR itu membeberkan pihak yang akan diajak berkoalisi. Pertama, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dianggap memiliki corak sama dengan PKB.
Baca: Tak Masuk Ramalan Jayabaya, Zulhas Ogah Nyapres
Partai kedua yang akan diajak bergabung ke koalisi yaitu Partai Amanat Nasional (PAN). Koalisi tiga partai itu sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
"Mestinya PPP juga ikut karena sama-sama hijau. Tinggal nambah satu lagi, berangkat itu sudah, misalnya PAN itu sudah cukup, berangkat kita. Bismillah," ungkap dia.
Anggota Komisi III DPR itu menyampaikan tensi politik menghangat pada 2022. Berbagai akrobat politik diprediksi terjadi pada 2023.
"Saya berharap nanti kalau apa pun partainya kalau manuvernya itu melampaui atau bisa memecah belah, harus disemprit karena ini untuk kepentingan persatuan, kebersamaan pascapandemi," ujar dia.
Jakarta: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ingin menjadi salah satu aktor utama Pemilihan Presiden
(Pilpres) 2024. Partai berlambang bola dunia itu ingin memimpin poros koalisi.
"Kalau terkait dengan poros, PKB mau memimpin poros sendiri. Enggak tahu dengan cara apa, tapi saya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu, saya berkeinginan untuk PKB memimpin poros," kata Wakil Ketua Umum (Waketum)
PKB Jazilul Fawaid melalui keterangan tertulis, Kamis, 16 Desember 2021.
Wakil Ketua MPR itu membeberkan pihak yang akan diajak berkoalisi. Pertama, Partai Persatuan Pembangunan (
PPP) yang dianggap memiliki corak sama dengan PKB.
Baca:
Tak Masuk Ramalan Jayabaya, Zulhas Ogah Nyapres
Partai kedua yang akan diajak bergabung ke koalisi yaitu Partai Amanat Nasional (PAN). Koalisi tiga partai itu sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
"Mestinya PPP juga ikut karena sama-sama hijau. Tinggal nambah satu lagi, berangkat itu sudah, misalnya
PAN itu sudah cukup, berangkat kita. Bismillah," ungkap dia.
Anggota Komisi III DPR itu menyampaikan tensi politik menghangat pada 2022. Berbagai akrobat politik diprediksi terjadi pada 2023.
"Saya berharap nanti kalau apa pun partainya kalau manuvernya itu melampaui atau bisa memecah belah, harus disemprit karena ini untuk kepentingan persatuan, kebersamaan pascapandemi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)