Jakarta: Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil menilai ada agenda tersembunyi di balik penolakan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke Singapura. Nasir menyebut seharusnya tidak ada alasan UAS dilarang masuk ke Negeri Singa.
“Tentu saja menurut saya ada ‘pesanan,’ sehingga UAS tidak dikasih masuk Singapura,” kata Nasir dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘UAS Ditolak Singapura, Jangan Jadi Gaduh di Indonesia,’ Minggu, 22 Mei 2022.
Nasir mengaku tidak tahu pesanan tersebut datang dari dalam atau luar negeri. Namun, dia tidak begitu yakin pesanan penolakan UAS berasal dari Indonesia.
“Bisa jadi memang ada pesanan di luar Indonesia yang meminta agar UAS tidak diizinkan masuk ke Singapura,” papar anggota Komisi III DPR itu.
Nasir menyinggung penjelasan Singapura yang menyebut ceramah UAS mengandung ekstremisme dan radikalisme. UAS dinilai hanya berceramah sesuai konteks agama yang diyakini.
“Jadi di mana salahnya?” ujar dia.
Sebelumnya, UAS mengaku dideportasi dari Singapura. Ia tak tahu alasannya dideportasi.
"Info bahwa saya dideportasi dari Singapura itu sahih, betul, bukan hoaks," ucap UAS dalam YouTube hai guys official, Selasa, 17 Mei 2022.
UAS pergi ke Singapura bersama lima orang lainnya. Yakni, keluarga sahabatnya serta istri dan anaknya. "Saya berangkat Senin siang dari Batam pada 16 Mei 2022, sampai di Pelabuhan Tanah Merah pukul 01.30 waktu Indonesia," terang dia.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura angkat bicara terkait kasus tersebut. KBRI Singapura menyatakan UAS tidak diizinkan masuk Singapura karena tidak memenuhi kriteria warga asing untuk berkunjung ke negara itu.
"Jadi, tidak dideportasi karena beliau belum masuk Singapura," kata Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari Harjana, kepada Medcom.id, Selasa, 17 Mei 2022.
Jakarta: Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil menilai ada agenda tersembunyi di balik penolakan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke Singapura. Nasir menyebut seharusnya tidak ada alasan UAS dilarang masuk ke Negeri Singa.
“Tentu saja menurut saya ada ‘pesanan,’ sehingga UAS tidak dikasih masuk Singapura,” kata Nasir dalam diskusi virtual
Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘UAS Ditolak Singapura, Jangan Jadi Gaduh di Indonesia,’ Minggu, 22 Mei 2022.
Nasir mengaku tidak tahu pesanan tersebut datang dari dalam atau luar negeri. Namun, dia tidak begitu yakin pesanan penolakan UAS berasal dari Indonesia.
“Bisa jadi memang ada pesanan di luar Indonesia yang meminta agar UAS tidak diizinkan masuk ke Singapura,” papar anggota Komisi III DPR itu.
Nasir menyinggung penjelasan Singapura yang menyebut ceramah UAS mengandung ekstremisme dan radikalisme. UAS dinilai hanya berceramah sesuai konteks agama yang diyakini.
“Jadi di mana salahnya?” ujar dia.
Sebelumnya, UAS mengaku dideportasi dari Singapura. Ia tak tahu alasannya dideportasi.
"Info bahwa saya dideportasi dari Singapura itu sahih, betul, bukan hoaks," ucap UAS dalam
YouTube hai guys official, Selasa, 17 Mei 2022.
UAS pergi ke Singapura bersama lima orang lainnya. Yakni, keluarga sahabatnya serta istri dan anaknya. "Saya berangkat Senin siang dari Batam pada 16 Mei 2022, sampai di Pelabuhan Tanah Merah pukul 01.30 waktu Indonesia," terang dia.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura angkat bicara terkait kasus tersebut. KBRI Singapura menyatakan UAS tidak diizinkan masuk Singapura karena tidak memenuhi kriteria warga asing untuk berkunjung ke negara itu.
"Jadi, tidak dideportasi karena beliau belum masuk Singapura," kata Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari Harjana, kepada
Medcom.id, Selasa, 17 Mei 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)