Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memantau perkembangan penularan tiga varian covid-19. Yakni, Lambda, Mu, dan C.1.2.
"Kita mengamati ada tiga varian baru yang kita amati dari dekat," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja dengan Komisi IX secara virtual, Jakarta, Senin, 13 September 2021.
Budi menerangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memasukkan Lambda dan Mu ke kategori Variant of Interest (VoI). Kedua varian itu ditemukan di Amerika Selatan.
"Lambda ini sudah ada di 42 negara, Mu ini lebih cepat ada di 49 negara," ujar Budi.
Kedua varian itu mampu menghindari sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Dengan kata lain, varian Lambda dan Mu berpotensi menurunkan efektivitas vaksin.
Sedangkan, varian C.1.2 baru ditemukan di Afrika Selatan. Menurut Budi, banyak ilmuwan mengkhawatirkan varian ini karena mampu bermutasi.
"Varian ini mutasinya banyak sekali, sama seperti yang lainnya juga. Mereka bisa menghindari sistem kerja imunitas kita yang sudah dibentuk berdasarkan varian-varian sebelumnya," ujar Budi.
Baca: Kemenkes Susun Skenario Endemi di 2022
Budi mengatakan varian tersebut bisa dicegah melalui pengetatan di pintu-pintu masuk negara. Sehingga, ketiga varian bisa dicegah masuk dan menularkan ke masyarakat.
"Penting untuk menjaga border kita, perbatasan kita, pintu-pintu masuk internasional, memperketat yang entry dan exit test. Termasuk juga mendisiplinkan proses karantinanya," kata Budi.
Jakarta: Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) memantau perkembangan penularan tiga varian
covid-19. Yakni, Lambda, Mu, dan C.1.2.
"Kita mengamati ada tiga varian baru yang kita amati dari dekat," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja dengan Komisi IX secara virtual, Jakarta, Senin, 13 September 2021.
Budi menerangkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memasukkan Lambda dan Mu ke kategori Variant of Interest (VoI). Kedua varian itu ditemukan di Amerika Selatan.
"Lambda ini sudah ada di 42 negara, Mu ini lebih cepat ada di 49 negara," ujar Budi.
Kedua varian itu mampu menghindari sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Dengan kata lain, varian Lambda dan Mu berpotensi menurunkan efektivitas vaksin.
Sedangkan, varian C.1.2 baru ditemukan di Afrika Selatan. Menurut Budi, banyak ilmuwan mengkhawatirkan varian ini karena mampu
bermutasi.
"Varian ini mutasinya banyak sekali, sama seperti yang lainnya juga. Mereka bisa menghindari sistem kerja imunitas kita yang sudah dibentuk berdasarkan varian-varian sebelumnya," ujar Budi.
Baca:
Kemenkes Susun Skenario Endemi di 2022
Budi mengatakan varian tersebut bisa dicegah melalui pengetatan di pintu-pintu masuk negara. Sehingga, ketiga varian bisa dicegah masuk dan menularkan ke masyarakat.
"Penting untuk menjaga border kita, perbatasan kita, pintu-pintu masuk internasional, memperketat yang
entry dan
exit test. Termasuk juga mendisiplinkan proses karantinanya," kata Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)