Calon wakil Presiden Sandiaga Uno. Foto: Antara/Prasetia Fauzan.
Calon wakil Presiden Sandiaga Uno. Foto: Antara/Prasetia Fauzan.

` Kebohongan` Sandiaga di Pemilu 2019

Arga sumantri • 13 Februari 2019 10:24
Jakarta: Wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dinilai gemar memanipulasi psikologis demi kepentingan elektoral. Sandiaga dinilai banyak melakukan drama kebohongan publik.
 
Terkini, Sandiaga melakukan drama dengan dialog bersama petani bawang di Brebes, Jawa Tengah.
 
"Saya begitu sedih menyaksikan berbagai bentuk manipulasi psikologis demi elektoral yang dilakukan tim Sandiaga Uno," kata Sekretaris Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDI Perjuangan (PDIP), Nasyirul Falah Amru di Jakarta, Rabu, 13 Februari 2019.
 
Menurutnya, dialog Sandi dengan petani bawang di Brebes bagian dari sandiwara politik. Sebab, kata dia, petani bernama M Subkhan yang diajak berdialog dengan Sandi merupakan mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) setempat yang pro Partai Gerindra.
 
Nasyirul menilai hal ini melengkapi dugaan sandiwara politik kubu oposisi. Nasyirul mengatakan, kasus berbau sandiwara politik yang sulit dilupakan yakni saat aktivis Ratna Sarumpaet mengaku dianiaya, namun ternyata operasi plastik.
 
Baca: TKN: Ada SandiwaraUno Jilid 2
 
Beberapa kampanye Sandiaga sebelumnya juga diduga berbau sandiwara. Misalnya, ketika seorang ibu menangis histeris meminta berfoto dengan Sandi di Sumedang, Jawa Barat. Belakangan, ibu itu diketahui bernama Ima Siti Masitoh yang merupakan kader Partai Amanat Nasional (PAN).

Dialog Sandi dengan pria berlumpur di Makassar, juga diduga sandiwara. Badan pria itu hanya berlumur lumpur di bagian depan, tapi bagian belakangnya bersih.
 
"Begitu banyak drama kebohongan publik yang ditampilkan. Semuanya adalah bukti permainan emosi yang berbahaya, dan alhamdulillah, Allah membuka tabir kepalsuan tersebut," ungkapnya.
 
Wakil Bendahara Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) itu menyesalkan praktik yang dilakukan kubu Prabowo-Sandi. Ia menilai, sederet sandiwara politik selama ini tak lebih ingin menjatuhkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
 
"Politik adalah persoalan hati. Sandiwarauno bukan pendidikan politik yang baik. Mari gunakan cara-cara yang jujur, elegan, dan jauhkan manipulasi," pungkasnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan