medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dinilai sebagai Presiden dan Wakil Presiden dengan posisi politik terlemah karena tidak memiliki kontrol terhadap salah satu partai politik. Namun, politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait tidak setuju jika Jokowi-JK melakukan kontrol terhadap partai.
"Jokowi tidak boleh melakukan itu, mengontrol partai. Karena itu nanti terjadi suatu represi bagaimana menggunakan partai untuk kepentingan pemerintah," kata pria yang akrab disapa Ara saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (21/12/2014).
Ara yakin, yang perlu dilakukan Presiden hanyalah bekerja dengan benar, bersih, dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia. Jokowi tak perlu ikut campur tangan mengontrol partai politik.
Seperti saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, program Kartu Jakarta Pintar dapat berjalan karena manfaat dari program itu sangat dirasakan publik. Ara tak menampik, mendapat dukungan baik dari publik maupun elite politik memang ideal. Namun, Jokowi dinilai dapat melalui ini semua, terlebih Jokowi merupakan sosok yang cukup cair dalam berkomunikasi.
"Presiden Jokowi juga orang yang sangat cair dalam berkomunikasi, dia orang yang rendah hati, santun, dia tidak punya beban masa lalu, dia bergaul dengan siapa saja dia bisa berteman dengan siapa saja," kata Ara.
Karena itu, Jokowi tak semestinya berubah. Lanjut Ara, Jokowi merupakan bagian dari rakyat Indonesia. Jokowi berada bersama rakyat Indonesia.
"Jadi saya rasa ini tantangan, jokowi tidak boleh berubah jokowi adalah bagian dari kita, bagian dari rakyat Indonesia. Jokowi tidak didepan rakyat, tidak dibelakang rakyat, tapi dia bersama rakyat.Sesuai dengan tagline jokowi adalah kita," tandas Ara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di