medcom.id, Jakarta: Dengan dipercepatnya agenda Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar, Pengamat Politik Burhanudin Muhtadi melihat ketujuh calon ketua umum Golkar yakni Agung Laksono, Agus Gumiwang, MS Hidayat, Priyo Budi Santoso, Zainuddin Amali, Hajriyanto Thohari, dan Airlangga Hartanto, menjadi kurang percaya diri untuk melanjutkan kompetisi ini.
Penyebab kurang percaya diri ini, kata Burhanudin, lantaran mereka hanya memiliki waktu yang terbatas dalam meraih dukungan ke daerah-daerah. Sementara itu, Aburizal Bakrie yang merupakan calon incumbent, walaupun dengan waktu yang terbatas dinilai lebih mudah meraih suara tanpa harus turun ke tiap-tiap daerah.
"Mengapa ARB (Aburizal Bakrie) dan Nurdin Halid cenderung mempercepat (Munas menjadi) 30 November dan yang lain (Caketum) tidak setuju. Karena ketujuh Caketum ini kurang pede dengan waktu yang terbatas mereka jadi tidak punya waktu ke bawah. Kalau ARB sudah lima tahun menjadi Ketua Umum Golkar walaupun gagal," kata Burhanudin dalam Metro Highlight di Metro Tv, Kedoya, Jakarta barat, Sabtu (22/11/2014).
Namun, dikesempatan yang sama Caketum Golkar Priyo Budi Santoso membantah anggapan kurang percaya dirinya ketujuh Caketum Golkar pascakeputusan Munas IX dipercepat. Menurut dia, adanya kompetisi yang kurang sehat dalam bursa pencalon ketua umum Partai Golkar yang dilakukan ARB kepada Caketum lainnya.
Bahkan secara tegas, mantan Wakil Ketua DPR RI ini menyatakan kesiapannya bersaing dengan ARB di Munas pekan depan.
"Tidak kurang pede tapi senasib saja diberlakukan kurang semenstinya. Saya nyatakan maju dan siap bersaing secara sehat dengan pak Ical sekalipun," tegas Priyo.
medcom.id, Jakarta: Dengan dipercepatnya agenda Musyawarah Nasional (Munas) IX Golkar, Pengamat Politik Burhanudin Muhtadi melihat ketujuh calon ketua umum Golkar yakni Agung Laksono, Agus Gumiwang, MS Hidayat, Priyo Budi Santoso, Zainuddin Amali, Hajriyanto Thohari, dan Airlangga Hartanto, menjadi kurang percaya diri untuk melanjutkan kompetisi ini.
Penyebab kurang percaya diri ini, kata Burhanudin, lantaran mereka hanya memiliki waktu yang terbatas dalam meraih dukungan ke daerah-daerah. Sementara itu, Aburizal Bakrie yang merupakan calon incumbent, walaupun dengan waktu yang terbatas dinilai lebih mudah meraih suara tanpa harus turun ke tiap-tiap daerah.
"Mengapa ARB (Aburizal Bakrie) dan Nurdin Halid cenderung mempercepat (Munas menjadi) 30 November dan yang lain (Caketum) tidak setuju. Karena ketujuh Caketum ini kurang pede dengan waktu yang terbatas mereka jadi tidak punya waktu ke bawah. Kalau ARB sudah lima tahun menjadi Ketua Umum Golkar walaupun gagal," kata Burhanudin dalam
Metro Highlight di Metro Tv, Kedoya, Jakarta barat, Sabtu (22/11/2014).
Namun, dikesempatan yang sama Caketum Golkar Priyo Budi Santoso membantah anggapan kurang percaya dirinya ketujuh Caketum Golkar pascakeputusan Munas IX dipercepat. Menurut dia, adanya kompetisi yang kurang sehat dalam bursa pencalon ketua umum Partai Golkar yang dilakukan ARB kepada Caketum lainnya.
Bahkan secara tegas, mantan Wakil Ketua DPR RI ini menyatakan kesiapannya bersaing dengan ARB di Munas pekan depan.
"Tidak kurang pede tapi senasib saja diberlakukan kurang semenstinya. Saya nyatakan maju dan siap bersaing secara sehat dengan pak Ical sekalipun," tegas Priyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)