Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga Mauladi. Foto: Dok MI
Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga Mauladi. Foto: Dok MI

Sikapi Pembakaran Al-Qur'an, Waketum PAN: Jaga Toleransi Beragama

Antara • 01 Februari 2023 20:43
Jakarta: Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengajak masyarakat untuk terus menjaga toleransi dalam beragama. Menurutnya, aksi pembakaran Al-Qur'an yang terjadi di Stockholm, Swedia, adalah bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
 
Masyarakat Indonesia didorong untuk mengecam aksi tersebut. Menurutnya, demokrasi Pancasila dilandasi nilai-nilai religiositas yang membentuk masyarakat menjadi beradab. 
 
"Ini menjadi modal dasar dalam memperkuat persatuan nasional dan mempertebal kohesivitas sosial," kata Viva, Rabu, 1 Februari 2023.
 
Viva menyampaikan hal itu berkaitan dengan tindakan tidak terpuji Rasmus Paludan, pemimpin Partai Politik Sayap Kanan Denmark Garis Keras, di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm. Paludan membakar Al-Qur'an.
 
Viva mengatakan aksi protes atas sikap Paludan adalah hal yang wajar, tapi harus dilakukan dengan tertib, menjaga moralitas, dan etika.
 
"Mari kita tunjukkan bahwa umat Islam Indonesia adalah masyarakat yang inklusif, rasional, moderat, menghargai nilai kemanusiaan, dan kemajemukan," kata dia.
 
Menurut Viva, PAN mengecam keras tindakan Paludan yang menebarkan kebencian terhadap umat Islam yang mengatasnamakan kebebasan demokrasi dengan membakar Al-Qur'an. Hal tersebut, kata Viva, adalah tindakan yang tidak bermoral, tidak etis, dan melanggar HAM.

Baca: Kecam Pembakaran Al-Qur'an, PM Swedia Singgung Keterlibatan 'Aktor Asing'
 
Ia mengatakan sikap kebencian dan anti-Islam dengan mengatasnamakan kebebasan pribadi di ruang demokrasi adalah pemikiran sesat. Dia mengatakan kebebasan berpendapat dan berekspresi dalam hidup berdemokrasi haruslah berlandaskan pada nilai etis dan kemanusiaan.
 
"Hal ini kemudian akan melahirkan sikap bertanggung jawab. Tindakan Paludan itu cerminan sikap intoleran, antipluralitas, dan antikemanusiaan yang nilai-nilai tersebut justru bertentangan dengan prinsip dasar demokrasi," kata dia.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan