Semarang: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak mau terburu-buru dalam menyodorkan calon wakil presiden (cawapres) untuk Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Partai berlambang kakbah itu masih menunggu suara dari musyawarah nasional (munas) alim ulama.
"Para kiai mau bahas panjang lebar sampai detailnya tentunya begitu. Nah (itu) diaktualisasikan dalam rekomendasi, apakah itu mengarah ke ciri presiden, kriteria wakil presiden apa saja. Itu adalah bagian dari keputusan nanti," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PPP Achmad Mustaqim di Hotel Patrajasa, Semarang, Kamis, 12 April 2018.
Achmad belum bisa bicara banyak soal gambaran sosok cawapres yang diinginkan para ulama. Namun, para tokoh agama kemungkinan akan fokus membahas syarat-syarat yang wajib dimiliki pemimpin nasional.
Dia pun meyakinkan pihaknya tidak menyodorkan nama-nama untuk menjadi cawapres Jokowi dalam munas alim ulama. "Tidak ada titipan nama apa pun, saya ketua panitia penyelenggara (munas) paham kalau bicara nama tidak ada," tekan dia.
Munas alim ulama berlangsung di Hotel Patrajasa, pada Jumat, 13 April 2018, hingga Sabtu, 14 April 2018. Acara itu dipimpin Ketua Majelis Syariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP KH Maimun Zubair dan Pelaksana Harian KH Syukron Makmun.
Para peserta adalah pimpinan Majelis Syariat DPP, pimpinan Majelis Syariat dewan pimpinan daerah (DPW), serta utusan pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam dari seluruh Indonesia. Acara itu diprediksi diikuti 160 ulama.
Semarang: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak mau terburu-buru dalam menyodorkan calon wakil presiden (cawapres) untuk Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Partai berlambang kakbah itu masih menunggu suara dari musyawarah nasional (munas) alim ulama.
"Para kiai mau bahas panjang lebar sampai detailnya tentunya begitu. Nah (itu) diaktualisasikan dalam rekomendasi, apakah itu mengarah ke ciri presiden, kriteria wakil presiden apa saja. Itu adalah bagian dari keputusan nanti," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PPP Achmad Mustaqim di Hotel Patrajasa, Semarang, Kamis, 12 April 2018.
Achmad belum bisa bicara banyak soal gambaran sosok cawapres yang diinginkan para ulama. Namun, para tokoh agama kemungkinan akan fokus membahas syarat-syarat yang wajib dimiliki pemimpin nasional.
Dia pun meyakinkan pihaknya tidak menyodorkan nama-nama untuk menjadi cawapres Jokowi dalam munas alim ulama. "Tidak ada titipan nama apa pun, saya ketua panitia penyelenggara (munas) paham kalau bicara nama tidak ada," tekan dia.
Munas alim ulama berlangsung di Hotel Patrajasa, pada Jumat, 13 April 2018, hingga Sabtu, 14 April 2018. Acara itu dipimpin Ketua Majelis Syariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP KH Maimun Zubair dan Pelaksana Harian KH Syukron Makmun.
Para peserta adalah pimpinan Majelis Syariat DPP, pimpinan Majelis Syariat dewan pimpinan daerah (DPW), serta utusan pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam dari seluruh Indonesia. Acara itu diprediksi diikuti 160 ulama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)