Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan seluruh kepala daerah untuk segera membelanjakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Jokowi ingin perekonomian dan konsumsi masyarakat meningkat.
"Seluruh provinsi, kabupaten, dan kota segerakan yang namanya belanja pemda, belanja APBD, segerakan," kata Jokowi dalam video yang diunggah Sekretariat Presiden, Jakarta, Kamis, 29 April 2021.
Jokowi mengatakan serapan paling besar baru di pos anggaran belanja pegawai, yakni 63 persen. Sementara belanja modal baru sekitar 5,3 persen.
"Baru 5 persen. Padahal yang namanya perputaran uang di sebuah daerah itu sangat menentukan pertumbuhan ekonomi," ujar Jokowi.
Kepala Negara geram lantaran uang yang diberikan terpendam di bank. Jokowi mewanti-wanti kepala daerah segera menggunakan APBD untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
"Hati-hati, akhir Maret saya lihat di perbankan daerah ada Rp182 triliun. Tidak semakin turun, semakin naik. Naik 11,2 persen. Artinya tidak segera dibelanjakan, gimana pertumbuhan ekonomi mau naik kalau uangnya disimpan di bank? Hati-hati," tegas Jokowi.
Baca: OJK: Berkat Stimulus Pemulihan, Ekonomi Kini Membaik
Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk mengingatkan kepada daerah agar segera membelanjakan APBD. Saat ini, kata dia, yang penting ialah belanja modal.
"Ini disegerekan sehingga terjadi peredaran uang di daerah. Rp182 triliun ini uang yang sangat gede sekali. Ini kalau segera dibelanjakan, uang akan berputar di masyarakat akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi yang tidak kecil," ucap dia.
Jokowi juga meminta kepada daerah segera menyalurkan bantuan sosial. Bantuan bisa menggerakan masyarakat untuk berbelanja.
"Kalau ada belanja, artinya ada permintaan. Kalau ada permintaan akan ada pertumbuhan ekonomi di daerah itu. Jadi segera cairkan bantuan itu," tegas dia.
Jakarta: Presiden
Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan seluruh kepala daerah untuk segera membelanjakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Jokowi ingin perekonomian dan konsumsi masyarakat meningkat.
"Seluruh provinsi, kabupaten, dan kota segerakan yang namanya belanja pemda, belanja APBD, segerakan," kata Jokowi dalam video yang diunggah Sekretariat Presiden, Jakarta, Kamis, 29 April 2021.
Jokowi mengatakan serapan paling besar baru di pos anggaran belanja pegawai, yakni 63 persen. Sementara belanja modal baru sekitar 5,3 persen.
"Baru 5 persen. Padahal yang namanya perputaran uang di sebuah daerah itu sangat menentukan pertumbuhan ekonomi," ujar Jokowi.
Kepala Negara geram lantaran uang yang diberikan terpendam di bank. Jokowi mewanti-wanti kepala daerah segera menggunakan APBD untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi.
"Hati-hati, akhir Maret saya lihat di perbankan daerah ada Rp182 triliun. Tidak semakin turun, semakin naik. Naik 11,2 persen. Artinya tidak segera dibelanjakan, gimana pertumbuhan ekonomi mau naik kalau uangnya disimpan di bank? Hati-hati," tegas Jokowi.
Baca:
OJK: Berkat Stimulus Pemulihan, Ekonomi Kini Membaik
Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk mengingatkan kepada daerah agar segera membelanjakan APBD. Saat ini, kata dia, yang penting ialah belanja modal.
"Ini disegerekan sehingga terjadi peredaran uang di daerah. Rp182 triliun ini uang yang sangat gede sekali. Ini kalau segera dibelanjakan, uang akan berputar di masyarakat akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi yang tidak kecil," ucap dia.
Jokowi juga meminta kepada daerah segera menyalurkan bantuan sosial. Bantuan bisa menggerakan masyarakat untuk berbelanja.
"Kalau ada belanja, artinya ada permintaan. Kalau ada permintaan akan ada pertumbuhan ekonomi di daerah itu. Jadi segera cairkan bantuan itu," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)