Jakarta: Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino mengimbau perempuan mencontoh semangat Raden Ajeng (RA) Kartini untuk bangkit di tengah pandemi covid-19. Perempuan harus berprestasi, kuat, dan tak pernah berhenti berkarya di tengah masa sulit.
"Mari jadikan semangat RA Kartini untuk tetap berkarya dan bangkit," ujar Wibi dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 April 2021.
Wibi menyatakan peringatan lahirnya pahlawan nasional yang mengusung emansipasi ini juga harus membakar semangat perempuan untuk unjuk gigi. Dalam peringatan ke-142 Hari Kartini, perempuan harus menujukkan diri sebagai yang terbaik di segala aspek.
"Selamat Hari Kartini bagi para perempuan Indonesia," tuturnya.
Baca: Konsumen 'Kartini', Sang Ratu Penentu
RA Kartini merupakan tokoh pembela hak dan kesetaraan perempuan pribumi melalui surat-menyurat dengan teman-temannya di Eropa pada era kolonial Belanda. Kumpulan suratnya dalam bahasa Belanda kemudian diterjemahkan.
Terjemahan kumpulan surat tersebut diterbitkan dalam bentuk buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku tersebut menjadi sumber inspirasi para pegiat hak perempuan hingga sekarang.
Jakarta: Ketua Fraksi
NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino mengimbau perempuan mencontoh semangat Raden Ajeng (RA) Kartini untuk bangkit di tengah pandemi covid-19. Perempuan harus berprestasi, kuat, dan tak pernah berhenti berkarya di tengah masa sulit.
"Mari jadikan semangat RA Kartini untuk tetap berkarya dan bangkit," ujar Wibi dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 April 2021.
Wibi menyatakan peringatan lahirnya pahlawan nasional yang mengusung emansipasi ini juga harus membakar semangat perempuan untuk unjuk gigi. Dalam peringatan ke-142
Hari Kartini, perempuan harus menujukkan diri sebagai yang terbaik di segala aspek.
"Selamat Hari Kartini bagi para perempuan Indonesia," tuturnya.
Baca:
Konsumen 'Kartini', Sang Ratu Penentu
RA Kartini merupakan tokoh pembela hak dan kesetaraan perempuan pribumi melalui surat-menyurat dengan teman-temannya di Eropa pada era kolonial Belanda. Kumpulan suratnya dalam bahasa Belanda kemudian diterjemahkan.
Terjemahan kumpulan surat tersebut diterbitkan dalam bentuk buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku tersebut menjadi sumber inspirasi para pegiat hak perempuan hingga sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)