medcom.id, Jakarta: Perseteruan internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum juga berakhir. Konflik antara kubu Djan Faridz dan Romahurmuziy sudah mau masuk tahun ketiga.
Anggota Majelis Tinggi PPP Anwar Sanusi khawatir konflik tersebut akan berlanjut hingga tahun 2019. Tak ingin hal itu terjadi, Anwar beserta majelis penyelamat PPP akan menggelar musyawarah nasional ulama.
Rencananya, Munas Ulama akan digelar di Hotel Sahid pada 23-24 Mei mendatang. Mereka berencana mendatangkan Djan dan Romi.
"Kami ingin mereka bersatu. Menyelamatkan PPP dari keterpurukan," kata Anwar di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Mei 2017.
Anwar yakin, PPP tak akan bisa bicara banyak jika pemilihan umum dilakukan hari ini. "Makanya konflik ini harus diselesaikan," imbuh dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum kubu Djan, Habil mengatakan, hasil Munas Ulama akan memberikan kepastian PPP sebagai mitra Pemerintah. PPP juga bertekad membangun komunikasi dan membantu Pemerintah tanpa ada beban politik.
"Selama ini kita tahu bahwa Djan maupun Romi memiliki beban politik pada Presiden Jokowi. Kami ingin hasil Munas Ulama ini menjadi jalan tengah," pungkasnya.
Ia menyebut, Munas Ulama hanya fasilitas untuk menyatukan kubu Djan dan Romi. Namun, Habil menegaskan, keputusan sepenuhnya ada di tangan para ulama.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id