"Kalau 11 jangan dong. Emang mau main bola," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 26 Mei 2017.
Zulkifli berharap wacana penambahan ini dapat dibicarakan sebaik-baiknya. Namun, kalau 11 terlalu banyak. Penambahan, cukup mengakomodasi partai pemenang pemilu 2014. "Kalau 11 nanti apa kata dunia," ujar dia.
Lagi pula, lanjut Zulkifli, jumlah pimpinan yang terlalu banyak akan membuat lembaga MPR semakin kesulitan. Terutama dalam pengambilan keputusan. "Tambah sulit," tandas dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mengatakan tak setuju dengan usulan penambahan pimpinan MPR menjadi 11 orang. Jumlah itu dinilai terlalu banyak. "Nanti tidak jelas, ini kayak forum saja jadinya kan," kata Kalla di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 23 Mei 2017.
Belum lagi, penambahan jumlah pimpinan akan membebani pengeluaran anggaran. Fasilitas terhadap pimpinan harus disiapkan seperti rumah, mobil, dan fasilitas lain.
"Harus ada staf, dan biaya perjalanan yang besar," tambah Kalla.
Penambahan jumlah pimpinan berarti mengurangi kegiatan pimpinan saat ini. Oleh karena itu, Kalla meminta penambahan jumlah pimpinan jangan terlalu banyak.
Meski begitu, Kalla menyerahkan hal ini kepada DPR. Sebab, DPR merupakan dewan legislatif yang menyusun dan membuat undang-undang. "Tapi kita harapkan bahwa ini sistem yang sederhana, sistem yang baik," tegas Kalla.
Wacana penambahan kursi parlemen mengemuka saat pembahasan revisi Undang-undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3). Di antaranya terdapat usulan penambahan kursi pimpinan MPR menjadi 11 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id