Gorontalo: Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mendorong pengusaha UMKM dan koperasi untuk mengikuti tren teknologi digital. Salah satunya, menerapkan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
"Ini terobosan sangat penting dan akan mengintegrasikan UMKM dan koperasi ke dalam bisnis secara maju dan modern,” kata Gobel melalui keterangan tertulis, Minggu, 14 November 2021.
Ini disampaikan Gobel dalam sosialisasi penerapan QRIS, standar pembayaran non-tunai dengan menggunakan QR Code. Kegiatan bertema 'Menuju Masyarakat Non-Tunai' itu merupakan kegiatan yang diadakan Bank Indonesia dan Yayasan Insani (Inspirasi Sahabat Tani). Para peserta adalah pengusaha UMKM yang tergabung dalam delapan koperasi dari seluruh wilayah di Provinsi Gorontalo.
Pada 17 Agustus 2019, BI meluncurkan QRIS. Hingga Agustus 2021, sudah ada 8,9 juta merchant yang sudah memiliki QRIS, dari jumlah itu 85 persen di antaranya adalah UMKM.
Per Oktober 2021, di Gorontalo sudah ada 52.649 merchant yang sudah memiliki QRIS. Dengan penggunaan QRIS maka pedagang cukup memasang gambar QR Code lalu pembeli melakukan scan melalui aplikasi internet banking yang ada di handphone.
Dengan cara itu muncul harga dan bisa langsung bertransaksi. Uang kemudian ditransfer dari rekening ke rekening. Sehingga, tak perlu bayar secara tunai atau dengan menggunakan kartu ATM.
Gobel mengingatkan banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan menerapkan sistem transaksi secara digital ini. “Ini akan banyak mengurangi hal-hal negatif yang merugikan masyarakat,” katanya.
Di antara manfaat itu, kata dia, transaksi bisa lebih cepat, keuangan bisa ter-manage secara lebih baik, bahkan bisa terintegrasi secara global. Melalui penerapan QRIS ini juga transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan aman.
Ke depan transaksi non-tunai akan semakin dominan. Sehingga, para pelaku UMKM harus memiliki QRIS sejak dini. Pada kesempatan itu juga, Gobel mengingatkan agar perbankan jangan hanya menyalurkan kredit, tapi juga wajib memberikan pembinaan terhadap UMKM dan koperasi.
"Terutama dalam hal pembukuan dan manajemen keuangan, sehingga bisnisnya berkembang dan kreditnya tidak macet,” katanya.
Baca: Gubernur BI Pamer Keberhasilan Digitalisasi Indonesia di Jeddah
Menurut dia, menguatkan pengusaha lokal justru akan memperkuat perbankan. Gobel juga mengingatkan para pelaku UMKM untuk bergabung dalam wadah koperasi.
"Bersatu, jangan sendiri-sendiri. Dengan bersatu menjadi kuat. Ibarat lidi, jika satu mudah patah, tapi jika bersatu bisa menjadi sapu yang kuat. Bersatu dalam koperasi. Inilah wadah yang sesuai dengan budaya Indonesia seperti digagas oleh para pendiri Indonesia," katanya.
Gorontalo: Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mendorong pengusaha
UMKM dan koperasi untuk mengikuti tren
teknologi digital. Salah satunya, menerapkan Quick Response Code Indonesia Standard
(QRIS).
"Ini terobosan sangat penting dan akan mengintegrasikan UMKM dan koperasi ke dalam bisnis secara maju dan modern,” kata Gobel melalui keterangan tertulis, Minggu, 14 November 2021.
Ini disampaikan Gobel dalam sosialisasi penerapan QRIS, standar pembayaran non-tunai dengan menggunakan
QR Code. Kegiatan bertema 'Menuju Masyarakat Non-Tunai' itu merupakan kegiatan yang diadakan Bank Indonesia dan Yayasan Insani (Inspirasi Sahabat Tani). Para peserta adalah
pengusaha UMKM yang tergabung dalam delapan koperasi dari seluruh wilayah di Provinsi Gorontalo.
Pada 17 Agustus 2019, BI meluncurkan QRIS. Hingga Agustus 2021, sudah ada 8,9 juta
merchant yang sudah memiliki QRIS, dari jumlah itu 85 persen di antaranya adalah UMKM.
Per Oktober 2021, di Gorontalo sudah ada 52.649
merchant yang sudah memiliki QRIS. Dengan penggunaan QRIS maka pedagang cukup memasang gambar QR Code lalu pembeli melakukan
scan melalui aplikasi internet banking yang ada di
handphone.
Dengan cara itu muncul harga dan bisa langsung bertransaksi. Uang kemudian ditransfer dari rekening ke rekening. Sehingga, tak perlu bayar secara tunai atau dengan menggunakan kartu ATM.
Gobel mengingatkan banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan menerapkan sistem transaksi secara digital ini. “Ini akan banyak mengurangi hal-hal negatif yang merugikan masyarakat,” katanya.
Di antara manfaat itu, kata dia, transaksi bisa lebih cepat, keuangan bisa ter-
manage secara lebih baik, bahkan bisa terintegrasi secara global. Melalui penerapan QRIS ini juga transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan aman.
Ke depan transaksi non-tunai akan semakin dominan. Sehingga, para pelaku UMKM harus memiliki QRIS sejak dini. Pada kesempatan itu juga, Gobel mengingatkan agar perbankan jangan hanya menyalurkan kredit, tapi juga wajib memberikan pembinaan terhadap UMKM dan koperasi.
"Terutama dalam hal pembukuan dan manajemen keuangan, sehingga bisnisnya berkembang dan kreditnya tidak macet,” katanya.
Baca:
Gubernur BI Pamer Keberhasilan Digitalisasi Indonesia di Jeddah
Menurut dia, menguatkan pengusaha lokal justru akan memperkuat perbankan. Gobel juga mengingatkan para pelaku UMKM untuk bergabung dalam wadah koperasi.
"Bersatu, jangan sendiri-sendiri. Dengan bersatu menjadi kuat. Ibarat lidi, jika satu mudah patah, tapi jika bersatu bisa menjadi sapu yang kuat. Bersatu dalam koperasi. Inilah wadah yang sesuai dengan budaya Indonesia seperti digagas oleh para pendiri Indonesia," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)