Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kedua dari kanan) dan President Designate untuk the 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) atau Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke 26, Alok Sharma (kedua dari kir
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (kedua dari kanan) dan President Designate untuk the 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) atau Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke 26, Alok Sharma (kedua dari kir

Indonesia Berupaya Terbebas dari Emisi Netto

Fachri Audhia Hafiez • 31 Mei 2021 17:48
Jakarta: Indonesia berupaya bergerak maju menuju kondisi tanpa emisi netto. Hal itu diperlukan dukungan finansial dan teknologi.
 
"Karena secara umum, mengenai perangkat-perangkat sistem, teknik, pelaporan, dan lain-lain untuk Indonesia kita sudah kerja keras sejak 2016," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, dalam konferensi televideo, Senin, 31 Mei 2021.
 
Indonesia akan mendekati kondisi sebagai penyerap karbon netto di sektor Kehutanan dan Penggunaan Lahan (FOLU) pada 2030. Langkah ini juga perlu didukung dengan pengurangan penggunaan batu bara.

Siti mengatakan perlu akselerasi untuk tercapainya kondisi tanpa emisi netto. Salah satunya menyusun road map pembatasan penggunaan batu bara di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
 
"Presiden (Joko Widodo) sebenarnya sudah memerintahkan untuk dibuat road map bagaimana mengurangi PLTU yang didukung oleh batu bara. Jadi memang masalah utamanya ada di batu bara," ujar Siti.
 
(Baca: Oleh Inggris, Indonesia Disebut Negara Super Power Menanggulangi Perubahan Iklim)
 
President Designate untuk The 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) atau Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke 26, Alok Sharma, mengapresiasi langkah Indonesia. Dia menyebut Indonesia merupakan negara superpower di bidang penanggulangan perubahan iklim.
 
Pemerintah Inggris sebagai tuan rumah COP26 tengah merangkul negara-negara lain untuk menyukseskan acara tersebut. Acara itu dihelat pada 1-12 November 2021.
 
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga telah melakukan berbagai pertemuan dengan pihak COP26. Pertemuan membahas beberapa hal terkait dengan COP26 dan langkah-langkah pengendalian perubahan iklim.
 
Pertemuan membahas kemitraan antara Inggris dan Indonesia, ambisi dalam penanggulangan perubahan iklim, adaptasi perubahan iklim, dan kolaborasi Inggris-Indonesia alam persiapan menuju COP26.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan