medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo sudah melantik sembilan orang untuk menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), hari ini. Dari jumlah itu, enam diantaranya berasal dari partai politik. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tak menjadi persoalan siapapun yang menjabat Wantimpres, termasuk politikus.
JK mengatakan politikus bukanlah orang haram yang tidak boleh menjabat posisi penting dalam pemerintahan. Bahkan menurutnya politikus lah yang membangun bangsa ini.
"Politisi kan bukan orang yang katakanlah haram. Politisi lah yang bangun bangsa ini. Yang menentukan arah bangsa inikan DPR, MPR semuanya politisi. Jadi politikus kan orang baik-baik," kata pria yang akrab disapa JK itu di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Senin (19/1/2015).
Mereka yang terpilih dilarang untuk aktif di partai politik. Bahkan diminta untuk menanggalkan jabatan di partainya.
JK menyebut tak arif untuk melarang politikus duduk di beberapa posisi tertentu. Padahal, seseorang dapat menjadi politikus karena dipilih langsung rakyat.
"Kita tidak bisa mengatakan politisi itu jelek," tambah pria asal Makasar itu.
Saat ditanyakan mengenai perumusan Wantimpres, JK Presiden Jokowi yang memutuskannya. "Itu pokoknya keputusan presiden, yang tanda tangani presiden," tutur JK.
Hari ini, pukul 11.00 WIB, Presiden Joko Widodo melantik Wantimpres. Ada sembilan tokoh yang dilantik, beberapa diantaranya merupakan politikus dari beberapa partai politik. Mereka adalah Sidarto Danusubrata (PDIP), Suharso Monoarfa (PPP), Jan Darmadi (Partai Nasdem), Rusdi Kirana (PKB), Yusuf Kartanegara (PKPI), dan Subagyo HS (Hanura).
Para politikus itu berasal dari partai-partai yang mengusung pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres lalu.
Tiga orang lainnya adalah Malik Fadjar (Muhammadiyah), Sri Adiningsih (ekonom UGM), dan Hasyim Muzadi (Nahdlatul Ulama).
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo sudah melantik sembilan orang untuk menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), hari ini. Dari jumlah itu, enam diantaranya berasal dari partai politik. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tak menjadi persoalan siapapun yang menjabat Wantimpres, termasuk politikus.
JK mengatakan politikus bukanlah orang haram yang tidak boleh menjabat posisi penting dalam pemerintahan. Bahkan menurutnya politikus lah yang membangun bangsa ini.
"Politisi kan bukan orang yang katakanlah haram. Politisi lah yang bangun bangsa ini. Yang menentukan arah bangsa inikan DPR, MPR semuanya politisi. Jadi politikus kan orang baik-baik," kata pria yang akrab disapa JK itu di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Senin (19/1/2015).
Mereka yang terpilih dilarang untuk aktif di partai politik. Bahkan diminta untuk menanggalkan jabatan di partainya.
JK menyebut tak arif untuk melarang politikus duduk di beberapa posisi tertentu. Padahal, seseorang dapat menjadi politikus karena dipilih langsung rakyat.
"Kita tidak bisa mengatakan politisi itu jelek," tambah pria asal Makasar itu.
Saat ditanyakan mengenai perumusan Wantimpres, JK Presiden Jokowi yang memutuskannya. "Itu pokoknya keputusan presiden, yang tanda tangani presiden," tutur JK.
Hari ini, pukul 11.00 WIB, Presiden Joko Widodo melantik Wantimpres. Ada sembilan tokoh yang dilantik, beberapa diantaranya merupakan politikus dari beberapa partai politik. Mereka adalah Sidarto Danusubrata (PDIP), Suharso Monoarfa (PPP), Jan Darmadi (Partai Nasdem), Rusdi Kirana (PKB), Yusuf Kartanegara (PKPI), dan Subagyo HS (Hanura).
Para politikus itu berasal dari partai-partai yang mengusung pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres lalu.
Tiga orang lainnya adalah Malik Fadjar (Muhammadiyah), Sri Adiningsih (ekonom UGM), dan Hasyim Muzadi (Nahdlatul Ulama).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)