medcom.id, Jakarta: Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin kembali menyerang putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Nazaruddin menyebut Ibas menerima uang haram dari permai grup.
Wakil Ketua Umum Demokrat Agus Hermanto menyebut tudingan itu sudah ditangkis Ibas.
"Tuduhan di media massa, klarifikasi di media massa. Pernyataan (Nazaruddin) itu ditangkis Mas Ibas melalui media massa," kata Agus, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Agus menyebut Nazaruddin seringkali menuduh Ibas korupsi ke publik lewat media. Agus merasa Ibas cukup mementahkan tuduhan itu lewat media massa pula.
Dengan pernyataan Ibas di Media Massa, tudingan itu tidak perlu ditanggapi lebih lanjut. Karena Agus mengatakan, Ibas memang tidak memiliki kekuatan dan kewenangan seperti yang dituding oleh Nazaruddin. Menurutnya, tudingan Nazaruddin tak berdasar atas fakta yang ada pada 2009.
"Kami yakin Mas Ibas tidak terlibat. Tahun 2009 Mas Ibas hanya anggota biasa, dan belum jadi Sekjen. Dan (Ibas) enggak duduk di komisi IX. Kami yakini kalau enggak ada hubungannya, maka enggak terlibat." terang dia.
medcom.id, Jakarta: Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin kembali menyerang putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Nazaruddin menyebut Ibas menerima uang haram dari permai grup.
Wakil Ketua Umum Demokrat Agus Hermanto menyebut tudingan itu sudah ditangkis Ibas.
"Tuduhan di media massa, klarifikasi di media massa. Pernyataan (Nazaruddin) itu ditangkis Mas Ibas melalui media massa," kata Agus, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Agus menyebut Nazaruddin seringkali menuduh Ibas korupsi ke publik lewat media. Agus merasa Ibas cukup mementahkan tuduhan itu lewat media massa pula.
Dengan pernyataan Ibas di Media Massa, tudingan itu tidak perlu ditanggapi lebih lanjut. Karena Agus mengatakan, Ibas memang tidak memiliki kekuatan dan kewenangan seperti yang dituding oleh Nazaruddin. Menurutnya, tudingan Nazaruddin tak berdasar atas fakta yang ada pada 2009.
"Kami yakin Mas Ibas tidak terlibat. Tahun 2009 Mas Ibas hanya anggota biasa, dan belum jadi Sekjen. Dan (Ibas) enggak duduk di komisi IX. Kami yakini kalau enggak ada hubungannya, maka enggak terlibat." terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)