medcom.id, Jakarta: Partai Amanat Nasional menilai menteri Kabinet Kerja belum optimal dalam menjalankan program. Penyebabnya diduga ada perselisihan di internal kabinet.
Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan mengatakan, perselisihan antarmenteri menimbulkan ketidakpastian pembangunan dan kegaduhan publik. "Pada 2016, PAN menyerukan agar soliditas kabinet ditingkatkan," kata Bara dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2015 di kantor DPP PAN, Jalan Senopati Raya, Jakarta Selatan, Selasa (29/12/2015).
Pada 2016, para menteri harus fokus pada permasalahan yang menyangkut pelaksanaan program di kementerian masing-masing. Sehingga program pemerintah dapat berjalan dengan baik.
Pendekatan pembangunan harus diubah. Para menteri tidak bisa bekerja efektif hanya dengan mengedepankan pencitraan karena target dari Presiden Joko Widodo sangat tinggi.
"Ada beberapa menteri yang kami nilai kurang bekerja pada level substansi dan lebih mementingkan image," ujar Bara.
Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla saat memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat 4 Desember 2015. Antara Foto/Widodo S. Jusuf
PAN, lanjut Bara, tidak pada posisi memaksa atau mengusulkan agar Presiden mengganti menteri yang tidak produktif. Bila memang untuk meningkatkan kinerja pemerintahan harus dengan merombak kabinet, hak Presiden untuk memutuskan.
"Kami sama sekali tidak melakukan intervensi," tambah dia.
PAN juga mengapresiasi pelaksanaan pilkada serentak perdana pada Rabu 9 Desember. Meski masih ada beberapa kekurangan, Bara menilai, secara umum pilkada serentak berjalan lancar dan aman.
Bara mengatakan, masih ditemukan politik uang dan aparat yang tidak netral saat pelaksanaan pilkada. "Ini bisa menjadi ajang bagi pemerintah sebagai dasar untuk perbaikan pelaksanaan pilkada selanjutnya," ujar Bara.
medcom.id, Jakarta: Partai Amanat Nasional menilai menteri Kabinet Kerja belum optimal dalam menjalankan program. Penyebabnya diduga ada perselisihan di internal kabinet.
Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan mengatakan, perselisihan antarmenteri menimbulkan ketidakpastian pembangunan dan kegaduhan publik. "Pada 2016, PAN menyerukan agar soliditas kabinet ditingkatkan," kata Bara dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2015 di kantor DPP PAN, Jalan Senopati Raya, Jakarta Selatan, Selasa (29/12/2015).
Pada 2016, para menteri harus fokus pada permasalahan yang menyangkut pelaksanaan program di kementerian masing-masing. Sehingga program pemerintah dapat berjalan dengan baik.
Pendekatan pembangunan harus diubah. Para menteri tidak bisa bekerja efektif hanya dengan mengedepankan pencitraan karena target dari Presiden Joko Widodo sangat tinggi.
"Ada beberapa menteri yang kami nilai kurang bekerja pada level substansi dan lebih mementingkan
image," ujar Bara.

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla saat memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat 4 Desember 2015. Antara Foto/Widodo S. Jusuf
PAN, lanjut Bara, tidak pada posisi memaksa atau mengusulkan agar Presiden mengganti menteri yang tidak produktif. Bila memang untuk meningkatkan kinerja pemerintahan harus dengan merombak kabinet, hak Presiden untuk memutuskan.
"Kami sama sekali tidak melakukan intervensi," tambah dia.
PAN juga mengapresiasi pelaksanaan pilkada serentak perdana pada Rabu 9 Desember. Meski masih ada beberapa kekurangan, Bara menilai, secara umum pilkada serentak berjalan lancar dan aman.
Bara mengatakan, masih ditemukan politik uang dan aparat yang tidak netral saat pelaksanaan pilkada. "Ini bisa menjadi ajang bagi pemerintah sebagai dasar untuk perbaikan pelaksanaan pilkada selanjutnya," ujar Bara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)