medcom.id, Jakarta: Rencana pemerintah membentuk Badan Siber Nasional (BSN) direspon positif. BSN bisa jadi rumah bersama seluruh elemen siber dari berbagai kementerian dan lembaga.
"Supaya tidak jalan sendiri-sendiri. Satu visi," kata pengamat intelijen, Wawan Purwanto, saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (10/1/2017).
Menurut dia, keberadaan BSN akan memudahkan setiap badan siber. Masing-masing lembaga tidak sama-sama bekerja, tapi bekerja bersama-sama. Saling menguatkan. "Kalau tidak terkoordinasi malah bisa kontra-produktif."
Baca: Badan Siber Nasional Jadi Payung untuk Siber Lain
Wawan menambahkan, pembentukan BSN mendesak karena permasalahan di dunia maya sudah begitu kompleks. Banyak pemberitaan mengandung unsur provokasi, propaganda maupun hoax. Jika tidak dikendalikan, itu berbahaya untuk sistem ketahanan nasional.
Siapa yang pas mengisi BSN, menurut dia, lembaga atau instansi terkait, seperti Menkopolhukam, Kominfo, Kementerian Pertahanan, lembaga sandi negara, BIN, Mabes TNI, dan Polri.
Pembentukan BSN sudah mendapat lampu hijau dari Presiden Jokowi. Menkopolhukam Wiranto menargetkan pembentukan BSN selesai Januari 2017.
Wiranto menjelaskan, BSN akan memproteksi aktivitas siber di Indonesia, utamanya terhadap penyebaran berita palsu atau hoax. Nantinya kabar yang berserak di dunia maya akan dipilah mana yang benar dan hoax agar masyarakat tak lagi bingung dan mudah terhasut.
medcom.id, Jakarta: Rencana pemerintah membentuk Badan Siber Nasional (BSN) direspon positif. BSN bisa jadi rumah bersama seluruh elemen siber dari berbagai kementerian dan lembaga.
"Supaya tidak jalan sendiri-sendiri. Satu visi," kata pengamat intelijen, Wawan Purwanto, saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (10/1/2017).
Menurut dia, keberadaan BSN akan memudahkan setiap badan siber. Masing-masing lembaga tidak sama-sama bekerja, tapi bekerja bersama-sama. Saling menguatkan. "Kalau tidak terkoordinasi malah bisa kontra-produktif."
Baca: Badan Siber Nasional Jadi Payung untuk Siber Lain
Wawan menambahkan, pembentukan BSN mendesak karena permasalahan di dunia maya sudah begitu kompleks. Banyak pemberitaan mengandung unsur provokasi, propaganda maupun hoax. Jika tidak dikendalikan, itu berbahaya untuk sistem ketahanan nasional.
Siapa yang pas mengisi BSN, menurut dia, lembaga atau instansi terkait, seperti Menkopolhukam, Kominfo, Kementerian Pertahanan, lembaga sandi negara, BIN, Mabes TNI, dan Polri.
Pembentukan BSN sudah mendapat lampu hijau dari Presiden Jokowi. Menkopolhukam Wiranto menargetkan pembentukan BSN selesai Januari 2017.
Wiranto menjelaskan, BSN akan memproteksi aktivitas siber di Indonesia, utamanya terhadap penyebaran berita palsu atau hoax. Nantinya kabar yang berserak di dunia maya akan dipilah mana yang benar dan hoax agar masyarakat tak lagi bingung dan mudah terhasut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
