Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampow -- Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo.
Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampow -- Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo.

Parpol Harus Berani Tampilkan Calon Menteri

Kautsar Widya Prabowo • 19 Juli 2019 00:57
Jakarta: Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi) Jeirry Sumampow mendorong partai politik koalisi untuk berani pamerkan kader-kader yang ingin masuk dalam jajaran kabinet Indonesia Kerja jilid II Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal tersebut untuk mendukung adanya transparansi calon pejabat publik terutama menteri.
 
"Jadi sebetulnya kita ingin partai lebih terbuka saja, daripada malu-malu tapi dibelakang minta(kursi) juga, yang kita inginkan prosesnya terbuka saja," ujarnya di Kantor Formappi, Jakarta Timur, Kamis, 18 Juli 2019.
 
Ia menilai bukan menjadi persoalan yang tabu untuk parpol menyodorkan kader-kader terbaiknya menjadi menteri kepada Presiden Jokowi. Terlebih parpol pendukung memiliki kontribusi yang besar dalam kemenangan Jokowi-Ma'ruf.

"Jadi kalau partai berpikir rasional atau mau kursi kemukakan saja ini orang-orang kita yang bisa kita dorong ke kabinet dan dia bisa berkontribusi bagi kepentingan bangsa," tuturnya.
 
Selain itu, secara tidak langsung masyarkat dilibatkan untuk dapat menilai calon menteri dengan rekam jejak yang berkompeten. Sehingga opini dari masyarakat dapat dijadikan Presiden Jokowi sebagai panduan membentuk kabinet Indonesia Kerja jilid II.
 
"Masyarakat dapat memberikan masukan dan presiden lebih leluasa memilih, dengan tertutup ini muncul orang baru, mulai kritik tapi sudah duduk disitu gak bisa diturunkan, kalau tidak ada kasus yang besar," tuturnya.
 
Lebih lanjut, nantinya parpol pendukung akan berusaha mengeluarkan kader-kader yang dirasa berkompeten untuk menduduki kursi menteri."Parpol juga gak akan main-main dalam mencalonkan orang, harus ada uji publik dulu, di media atau dimana, yang bisa menyeleksi dan memberikan masukan kepada Presiden," jelasnya.
 
Kendati demikian ia tidak dapat menentukan besar kecil persentase kader-kader parpol pendukung dapat ditarik untuk menduduki kursi menteri. Lantaran keputusan terakhir menjadi hak perorgratif dari presiden.
 
"Jadi jangan mengharapkan yang semua dipublikasikan diambil presiden, tapikan itu lebih baik masyarakat dapat memberikan masukan," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(BOW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan