Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dinilai menjadi parameter yang tepat untuk mencari sosok yang pantas mengisi kursi kementerian di tengah isu perombakan kabinet Indonesia Maju. Sikap Budi dinilai dibutuhkan untuk seorang menteri.
"Dia fokus untuk masalah kesehatan meskipun awalnya banyak yang meragukan soal itu," kata Direktur Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira, dalam diskusi virtual bertajuk 'Jangan Pegal Nunggu Reshuffle', Sabtu, 11 Juni 2022
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Budi menjadi Menkes awalnya menuai polemik lantaran berlatar belakang profesional korporasi. Namun, keputusan Kepala Negara dalam hal penunjukkan itu perlu dipertimbangkan jika kabinet kembali dirombak ke depannya.
"Saat itu adalah memang pertimbangannya tidak semata-mata pertimbangan politik. Nah itu yang harus diulangi lagi kalau mau bikin reshuffle," ujar Bhima.
Selain itu, Budi merupakan sosok yang mau mendengar kritik. Kemudian, merangkul pakar yang mengkritisi kebijakan pemerintah khususnya terkait covid-19.
"Pak Budi Gunadi dalam kritik dia memanggil loh beberapa pakar kesehatan yang paham terkait dengan covid-19, yang tadinya galak terhadap Menkes, kemudian akhirnya masukannya diterima dan dijalankan," kata Bhima.
Baca: Presiden Jawab Isu Reshuffle Kabinet
Dia berharap sosok menteri yang ditunjuk nantinya berkompeten di mata Jokowi. Lalu, tidak berorientasi pada safari politik atau kerap panjat sosial (pansos) di ruang publik.
"Bukan menteri yang pansos atau kebanyakan main media sosial, podcast, bikin baliho dan lain-lain. Nanti kita bertanya sebenarnya kinerjanya apa," ucap Bhima.
Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes)
Budi Gunadi Sadikin dinilai menjadi parameter yang tepat untuk mencari sosok yang pantas mengisi kursi kementerian di tengah isu
perombakan kabinet Indonesia Maju. Sikap Budi dinilai dibutuhkan untuk seorang menteri.
"Dia fokus untuk masalah kesehatan meskipun awalnya banyak yang meragukan soal itu," kata Direktur Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira, dalam diskusi virtual bertajuk 'Jangan Pegal Nunggu
Reshuffle', Sabtu, 11 Juni 2022
Keputusan Presiden Joko Widodo (
Jokowi) menunjuk Budi menjadi Menkes awalnya menuai polemik lantaran berlatar belakang profesional korporasi. Namun, keputusan Kepala Negara dalam hal penunjukkan itu perlu dipertimbangkan jika kabinet kembali dirombak ke depannya.
"Saat itu adalah memang pertimbangannya tidak semata-mata pertimbangan politik. Nah itu yang harus diulangi lagi kalau mau bikin
reshuffle," ujar Bhima.
Selain itu, Budi merupakan sosok yang mau mendengar kritik. Kemudian, merangkul pakar yang mengkritisi kebijakan pemerintah khususnya terkait covid-19.
"Pak Budi Gunadi dalam kritik dia memanggil loh beberapa pakar kesehatan yang paham terkait dengan covid-19, yang tadinya galak terhadap Menkes, kemudian akhirnya masukannya diterima dan dijalankan," kata Bhima.
Baca:
Presiden Jawab Isu Reshuffle Kabinet
Dia berharap sosok menteri yang ditunjuk nantinya berkompeten di mata Jokowi. Lalu, tidak berorientasi pada safari politik atau kerap panjat sosial (pansos) di ruang publik.
"Bukan menteri yang pansos atau kebanyakan main media sosial, podcast, bikin baliho dan lain-lain. Nanti kita bertanya sebenarnya kinerjanya apa," ucap Bhima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)