Jakarta: Tewasnya dua anggota TNI-Polri di Puncak Jaya Papua akibat tembakan yang diduga berasal dari kelompok kriminal bersenjata (KKB), saat sedang mengamankan ibadah tarawih, Sabtu, 25 Maret 2023 menunjukan bahwa pemerintah harus bertindak lebih serius dalam menyelesaikan konflik di Papua.
Wakil Ketua DPD sekaligus putra asli Papua Filep Wamafma mengatakan peristiwa yang terjadi saat ini menuntut semua pihak khususnya pemerintah untuk mengubah metode atau cara penyelesaian konflik di Papua. Peristiwa tersebut juga menunjukan kekerasan dengan senjata perlu disikapi dengan baik.
“Sudah seharusnya pimpinan TNI dan polri melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang pengamanan bagi prajurit bukan hanya prajurit itu sendiri tapi juga prajurit memberikan pengamanan bagi warga sipil. Ini yang jauh lebih penting,” ujarnya dihubungi, Minggu, 26 Maret 2023.
Filep juga mengatakan setiap prajurit yang ditempatkan di daerah konflik harus memiliki kemampuan, memiliki insting dan pengetahuan tentang memahami medan dan situasi dengan peluang atau antisipasi terjadinya gangguan keamanan. Tapi disisi lain pemerintah dinilai belum ada satupun konsep yang konstruktif tentang penanganan konflik di Papua.
“Saya melihat pemerintah melihat ini hal yang biasa saja dan bisa ditangani. Tetapi yang jadi masalah adalah kenapa peristiwa ini terjadi puluhan tahun, ini yang harusnya didiskusikan apa yang mengakibatkan sehingga peristiwa ini terjadi terus,” ungkapnya.
Dia meyakini TNI Polri mempunyai evaluasi dan analisa sendiri tentang model peristiwa dan berharap ada desain khusus tentang penanganan konflik di Papua. Secara politik dengan waktu dan korban yang terus berjatuhan maka tidak ada kata lain selain dialog.
“Kalau pemerintah tidak mau berdialog dengan kelompok yang berseberangan saya pikir ini tidak akan bisa menghentikan konflik di Papua. Tidak ada yang tidak bisa didiskusikan dan berdialog bukan berarti merendahkan martabat negara tapi demi menyelesaikan persoalan ini,” tegasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Tewasnya dua anggota
TNI-Polri di Puncak Jaya Papua akibat tembakan yang diduga berasal dari
kelompok kriminal bersenjata (KKB), saat sedang mengamankan ibadah tarawih, Sabtu, 25 Maret 2023 menunjukan bahwa pemerintah harus bertindak lebih serius dalam menyelesaikan konflik di Papua.
Wakil Ketua
DPD sekaligus putra asli Papua Filep Wamafma mengatakan peristiwa yang terjadi saat ini menuntut semua pihak khususnya pemerintah untuk mengubah metode atau cara penyelesaian konflik di Papua. Peristiwa tersebut juga menunjukan kekerasan dengan senjata perlu disikapi dengan baik.
“Sudah seharusnya pimpinan TNI dan polri melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang pengamanan bagi prajurit bukan hanya prajurit itu sendiri tapi juga prajurit memberikan pengamanan bagi warga sipil. Ini yang jauh lebih penting,” ujarnya dihubungi, Minggu, 26 Maret 2023.
Filep juga mengatakan setiap prajurit yang ditempatkan di daerah konflik harus memiliki kemampuan, memiliki insting dan pengetahuan tentang memahami medan dan situasi dengan peluang atau antisipasi terjadinya gangguan keamanan. Tapi disisi lain pemerintah dinilai belum ada satupun konsep yang konstruktif tentang penanganan konflik di Papua.
“Saya melihat pemerintah melihat ini hal yang biasa saja dan bisa ditangani. Tetapi yang jadi masalah adalah kenapa peristiwa ini terjadi puluhan tahun, ini yang harusnya didiskusikan apa yang mengakibatkan sehingga peristiwa ini terjadi terus,” ungkapnya.
Dia meyakini TNI Polri mempunyai evaluasi dan analisa sendiri tentang model peristiwa dan berharap ada desain khusus tentang penanganan konflik di Papua. Secara politik dengan waktu dan korban yang terus berjatuhan maka tidak ada kata lain selain dialog.
“Kalau pemerintah tidak mau berdialog dengan kelompok yang berseberangan saya pikir ini tidak akan bisa menghentikan konflik di Papua. Tidak ada yang tidak bisa didiskusikan dan berdialog bukan berarti merendahkan martabat negara tapi demi menyelesaikan persoalan ini,” tegasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)