medcom.id, Jakarta: Politisi Gerindra Ahmad Riza Patria mengapresiasi kinerja kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Bidang sosial, pendidikan, kesehatan dan politik cenderung membaik.
"Kalau politik, relatif baik," kata Riza di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10/2016).
Dia mencontohkan gaduh politik pernah terjadi di Partai Golkar. Kini bisa berujung dengan perdamaian. Tak hanya politik, bidang kesehatan dan pendidikan serta sosial kini lebih baik dibanding terdahulu. "Kesehatan membaik, pendidikan dan sosial membaik," ujarnya.
Namun, kata Riza, masih terdapat nilai merah pada bidang hukum dan ekonomi. Menurutnya, ke dua bidang ini sangat penting karena saling berkesinambungan. "Segera benahi untuk keadilan hukum dan ekonomi. Ini nilainya masih merah, masih di bawah 6," katanya.
Dia meminta Jokowi-JK cermat melihat peningkatan dan penurunan indeks. Riza mengakui ada pengurangan angka kemiskinan. Namun, tidak dibarengi dengan kesenjangan.
"Ada peningkatan tapi kesenjangan meningkat. Ini yang jadi catatan. Faktanya sederhana, masyarakat hari ini sembako naik, daya beli menurun. Kita mendorong pemerintah aware dan sungguh-sungguh memetakan kondisi objektif hari ini," ujarnya.
Bila tidak, kata Riza, masalah hukum dan ekonomi yang tak berkeadilan bisa jadi bom waktu. "Bisa jadi bom waktu, bila terlambat mengurus ekonomi," ungkapnya.
Terkait program pemerintah yang giat sapu bersih pungutan liar (pungli). Riza mengingatkan Jokowi tidak sekedar pencitraan.
"Jangan sampai jadi pencitraan. Sampai hari ini alkohol di kampung-kampung (ditindak). Tapi miras mahal di kafe, diskotik tidak ditangkap," ujarnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/zNA85W8K" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Politisi Gerindra Ahmad Riza Patria mengapresiasi kinerja kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Bidang sosial, pendidikan, kesehatan dan politik cenderung membaik.
"Kalau politik, relatif baik," kata Riza di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10/2016).
Dia mencontohkan gaduh politik pernah terjadi di Partai Golkar. Kini bisa berujung dengan perdamaian. Tak hanya politik, bidang kesehatan dan pendidikan serta sosial kini lebih baik dibanding terdahulu. "Kesehatan membaik, pendidikan dan sosial membaik," ujarnya.
Namun, kata Riza, masih terdapat nilai merah pada bidang hukum dan ekonomi. Menurutnya, ke dua bidang ini sangat penting karena saling berkesinambungan. "Segera benahi untuk keadilan hukum dan ekonomi. Ini nilainya masih merah, masih di bawah 6," katanya.
Dia meminta Jokowi-JK cermat melihat peningkatan dan penurunan indeks. Riza mengakui ada pengurangan angka kemiskinan. Namun, tidak dibarengi dengan kesenjangan.
"Ada peningkatan tapi kesenjangan meningkat. Ini yang jadi catatan. Faktanya sederhana, masyarakat hari ini sembako naik, daya beli menurun. Kita mendorong pemerintah
aware dan sungguh-sungguh memetakan kondisi objektif hari ini," ujarnya.
Bila tidak, kata Riza, masalah hukum dan ekonomi yang tak berkeadilan bisa jadi bom waktu. "Bisa jadi bom waktu, bila terlambat mengurus ekonomi," ungkapnya.
Terkait program pemerintah yang giat sapu bersih pungutan liar (pungli). Riza mengingatkan Jokowi tidak sekedar pencitraan.
"Jangan sampai jadi pencitraan. Sampai hari ini alkohol di kampung-kampung (ditindak). Tapi miras mahal di kafe, diskotik tidak ditangkap," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)