medcom.id, Jakarta: Dalam beberapa bulan terakhir Indonesia lebih 'berisik'. Saling hujat dan fitnah hilir mudik di media sosial. Menurut Presiden Joko Widodo, berbagai permalasahan itu dapat diselesaikan dengan penegakan hukum.
"Aparat hukum harus tegas, tidak usah ragu-ragu. Jangan sampai kita lupa terus menerus seperti 4-5 bulan ini energi kita habis," kata Presiden Joko Widodo berpidato saat menghadiri acara pengukuhan kepengurusan Partai Hanura periode 2016-2020, di Sentul Convention Center, Bogor, Selasa 22 Februari 2017.
Baca: Jokowi: Demokrasi Kita Kebablasan
Jokowi berharap, persoalan yang dihadapi Indonesia tidak membuat tenaga habis. Lalu lupa dengan pekerjaan utama mensejahterakan rakyat. "Kuncinya penegakan hukum," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan berbagai persoalan menghampiri Indonesia dalam empat-lima bulan terakhir. Meski berbagai persoalan mendera tak membuat bangsa Indonesia terpecah.
Orang nomor satu di Indonesia ini juga menyoroti demokrasi yang kebablasan. Hal itu menjadi peluang artikulasi politik yang ekstrem.
"Banyak yang bertanya kepada saya, apakah demokrasi kita terlalu bebas, kebablasan. Demokrasi kita sudah terlalu kebablasan," imbuh Jokowi.
medcom.id, Jakarta: Dalam beberapa bulan terakhir Indonesia lebih 'berisik'. Saling hujat dan fitnah hilir mudik di media sosial. Menurut Presiden Joko Widodo, berbagai permalasahan itu dapat diselesaikan dengan penegakan hukum.
"Aparat hukum harus tegas, tidak usah ragu-ragu. Jangan sampai kita lupa terus menerus seperti 4-5 bulan ini energi kita habis," kata Presiden Joko Widodo berpidato saat menghadiri acara pengukuhan kepengurusan Partai Hanura periode 2016-2020, di Sentul Convention Center, Bogor, Selasa 22 Februari 2017.
Baca: Jokowi: Demokrasi Kita Kebablasan
Jokowi berharap, persoalan yang dihadapi Indonesia tidak membuat tenaga habis. Lalu lupa dengan pekerjaan utama mensejahterakan rakyat. "Kuncinya penegakan hukum," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan berbagai persoalan menghampiri Indonesia dalam empat-lima bulan terakhir. Meski berbagai persoalan mendera tak membuat bangsa Indonesia terpecah.
Orang nomor satu di Indonesia ini juga menyoroti demokrasi yang kebablasan. Hal itu menjadi peluang artikulasi politik yang ekstrem.
"Banyak yang bertanya kepada saya, apakah demokrasi kita terlalu bebas, kebablasan. Demokrasi kita sudah terlalu kebablasan," imbuh Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)