medcom.id, Jakarta: Juru bicara Komjen Budi Gunawan, Razman Arif Nasution, menampik kabar yang menyebutkan penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareksrim Polri adalah buah hubungan dekat bosnya dengan Kabareskrim Budi Waseso.
"Itu tidak benar," kata Razman yang juga Kuasa Hukum Komjen Budi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Razman pun menampik adanya isu yang mengatakan, Komjen Budi dan Kabareskrim dekat karena anak-anak mereka terlibat hubungan asmara, bahkan sampai ada yang ke pelaminan. "Itu (juga) tidak benar," tegas Razman.
Razman menyebutkan, Komjen Budi tak ada urusan dengan kisruh yang saat ini menyelimuti KPK dan Polri. Sebaliknya, tambah ia, Komjen Budi sadar 100 persen kalau dirinya adalah seorang tersangka sekaligus Kapolri terpilih.
"Beliau katakan 100 persen tak akan gunakan (kekuasaannya) itu (untuk mengamankan kasusnya). Beliau nyatakan dapat memahami posisi kapolri dan posisi tersangka dari institusi yang berbeda," terang Razman.
Razman menambahkan, saat ini kliennya masih fokus terkait kasus yang ditimpakan KPK terhadap dirinya. Komjen Budi ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi.
"Belian menyampaikan, saya (BG) masih konsentrasi menghadapi kasus yang ditimpakan kepada saya. Saya juga sedang konsentrasi, jika sewaktu-waktu, misalnya, pak Presiden melantik jadi Kapolri," Razman menirukan ucapan BG.
medcom.id, Jakarta: Juru bicara Komjen Budi Gunawan, Razman Arif Nasution, menampik kabar yang menyebutkan penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareksrim Polri adalah buah hubungan dekat bosnya dengan Kabareskrim Budi Waseso.
"Itu tidak benar," kata Razman yang juga Kuasa Hukum Komjen Budi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Razman pun menampik adanya isu yang mengatakan, Komjen Budi dan Kabareskrim dekat karena anak-anak mereka terlibat hubungan asmara, bahkan sampai ada yang ke pelaminan. "Itu (juga) tidak benar," tegas Razman.
Razman menyebutkan, Komjen Budi tak ada urusan dengan kisruh yang saat ini menyelimuti KPK dan Polri. Sebaliknya, tambah ia, Komjen Budi sadar 100 persen kalau dirinya adalah seorang tersangka sekaligus Kapolri terpilih.
"Beliau katakan 100 persen tak akan gunakan (kekuasaannya) itu (untuk mengamankan kasusnya). Beliau nyatakan dapat memahami posisi kapolri dan posisi tersangka dari institusi yang berbeda," terang Razman.
Razman menambahkan, saat ini kliennya masih fokus terkait kasus yang ditimpakan KPK terhadap dirinya. Komjen Budi ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi.
"Belian menyampaikan, saya (BG) masih konsentrasi menghadapi kasus yang ditimpakan kepada saya. Saya juga sedang konsentrasi, jika sewaktu-waktu, misalnya, pak Presiden melantik jadi Kapolri," Razman menirukan ucapan BG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)