Wapres Jusuf Kalla saat difoto di kantor Sekretariat Wakil Presiden RI, Jakarta, Jumat (24/7).--Foto: MI/Immanuel Antonius
Wapres Jusuf Kalla saat difoto di kantor Sekretariat Wakil Presiden RI, Jakarta, Jumat (24/7).--Foto: MI/Immanuel Antonius

Soal Megaproyek 35.000 MW, JK Minta Menteri tak Asal Komentar

Dheri Agriesta • 18 Agustus 2015 17:00
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta menteri Kabinet Kerja untuk mempelajari setiap program yang ada sebelum memberikan komentar. Saran ini menyusul komentar Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli terkait proyek listrik 35.000 megawatt.
 
"Ya setiap kali dievaluasi, tapi tentu sebagai menteri harus pelajari dulu sebelum berkomentar. Memang tidak masuk akal, tapi menteri harus banyak akalnya. Kalau kurang akal pasti tidak paham itu memang," kata JK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2015).
 
Tak hanya 35.000 megawatt, angka 50.000 megawatt dapat dikabulkan jika ada keinginan. Listrik, kata dia, merupakan prasarana yang harus dipenuhi untuk kebutuhan masyarakat sebelum mengerjakan pembangunan.

Sudah menjadi hal lumrah sebuah pemerintahan membangun pasokan energi lebih banyak daripada permintaan. "Sebelum industri dibangun, listriknya harus sudah ada, sebelum industri bangun, listriknya dilebihkan. Jangan pas-pasan, harus dilebihkan, semua negara begitu," jelas JK.
 
Rizal Ramli sempat menyebut proyek listrik yang ia anggap tak masuk akal ini merupakan proyek ambisius Wapres JK. JK membantah tudingan itu, proyek 35.000 megawatt merupan proyek yang diresmikan Presiden Joko Widodo.
 
"Oh malah kalau begitu mengurangi kewibawaan Presiden. Karena yang resmikan kan Presiden, bukan saya. Policy pemerintah, Pak Jokowi yang meresmikannya, berarti memandang kurang pantas Pak Jokowi kalau gitu kan," tandas JK.
 
Sebelumnya, Menko Kemaritiman anyar di Kabinet Kerja menyebut proyek listrik merupakan proyek Wapres JK. Presiden Jokowi dianggap menerima informasi yang terlalu berlebihan. Sebab, membangun 1/3 dari total proyek dalam waktu lima tahun saja sudah cukup hebat.
 
"Proyek cukup 1/3-nya saja berhasil itu sudah hebat dalam 5 tahun. Sehingga kita bisa benar-benar fokus untuk melaksanakan ini. Daripada kita ngomong yang 35.000 megawatt, tapi hasilnya kemana-kemana, ini sampai saat ini masih sangat sedikit yang selesai. Saya mengingatkan, marilah kita lebih realistis. Jangan menjanjikan hal-hal yang terlalu berlebihan," kata Rizal kepada Metro TV, Sabtu (15/8) malam.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan