medcom.id, Jakarta: Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bersama Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno menemui pimpinan DPR RI pagi ini. Rapat konsultasi tersebut digelar secara tertutup di ruang pimpinan DPR lantai 3 Gedung Nusantara 3 DPR RI, Jakarta, sejak pukul 09.00 WIB.
Menurut Tjahjo Kumolo, pertemuan pemerintah dengan DPR rencananya untuk membicarakan surat pencalonan Kapolri baru yakni Badrodin Haiti serta mengenai revisi UU Terorisme, dan isu-isu terkini lainnya.
"Membicarakan surat presiden tentang pengusulan kapolri baru. Menkopolhukam akan sampaikan beberapa hal tentang pembentukan Pansel KPK. Revisi UU Terorisme karena maraknya ISIS. Kemungkinan ada materi (konsultasi) lain. Presiden ingin cepat diagendakan," kata Tjahjo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/4/2015).
Sementara itu, Menkopolhukam mengatakan, jadwal dan materi rapat konsultasi Presiden Jokowi dan DPR baru akan diketahui setelah pertemuan pagi ini. "Kita akan tahu yang dibicarakan, kapan dan di mana, akan dibicarakan menjadi satu agenda. Bisa dimana saja, kan pimpinan (DPR) pernah ke Istana," kata Tedjo.
medcom.id, Jakarta: Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bersama Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno menemui pimpinan DPR RI pagi ini. Rapat konsultasi tersebut digelar secara tertutup di ruang pimpinan DPR lantai 3 Gedung Nusantara 3 DPR RI, Jakarta, sejak pukul 09.00 WIB.
Menurut Tjahjo Kumolo, pertemuan pemerintah dengan DPR rencananya untuk membicarakan surat pencalonan Kapolri baru yakni Badrodin Haiti serta mengenai revisi UU Terorisme, dan isu-isu terkini lainnya.
"Membicarakan surat presiden tentang pengusulan kapolri baru. Menkopolhukam akan sampaikan beberapa hal tentang pembentukan Pansel KPK. Revisi UU Terorisme karena maraknya ISIS. Kemungkinan ada materi (konsultasi) lain. Presiden ingin cepat diagendakan," kata Tjahjo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/4/2015).
Sementara itu, Menkopolhukam mengatakan, jadwal dan materi rapat konsultasi Presiden Jokowi dan DPR baru akan diketahui setelah pertemuan pagi ini. "Kita akan tahu yang dibicarakan, kapan dan di mana, akan dibicarakan menjadi satu agenda. Bisa dimana saja, kan pimpinan (DPR) pernah ke Istana," kata Tedjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)