Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memelototi peningkatan kasus covid-19 di luar Jawa dan Bali. Ada lima provinsi yang menjadi perhatian Kepala Negara.
"Hati-hati ini yang lima provinsi. Yang tinggi di 5 Agustus (2021)," kata Jokowi dalam rapat terbatas evaluasi PPKM level 4 yang ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 7 Agustus 2021.
Pertama, Kalimantan Timur (Kaltim). Jokowi menyampaikan jumlah kasus covid-19 di Benua Etam mencapai 22.529 per 5 Agustus 2021.
Kemudian, Papua. Menurut catatan, kasus aktif covid-19 di provinsi paling timur Indonesia itu mencapai 14.989 per 5 Agustus 2021.
Jokowi menyampaikan kasus aktif covid-19 di kedua provinsi tersebut sempat menurun. Namun, penurunan itu tak boleh membuat pemerintah daerah berpuas dri.
"Tapi hati-hati. Ini (peningkatan kasus) naik dan turun," ungkap dia.
Baca: Jokowi Perintahkan TNI-Polri Luar Jawa dan Bali Antisipasi Lonjakan Covid-19
Provinsi ketiga yang menjadi perhatian Jokowi, yaitu Sumatra Barat. Kasus aktif covid-19 di Ranah Minang mengalami peningkatan dalam dua hari terakhir, yakni dari 14.496 kasus aktif pada 5 Agustus 2021 menjadi 14.712 kasus aktif pada 6 Agustus 2021.
Kemudian, Riau dengan peningkatan kasus aktif covid-19 hampir seribu lebih dalam sehari. Jokowi menyampaikan kasus aktif di Bumi Lancang Kuning mencapai 13.958 per 5 Agustus 2021. Keesokan harinya bertambah menjadi 14.993 kasus aktif.
Provinsi lima, yaitu Sumatra Utara (Sumut). Peningkatan kasus aktif covid-19 di Sumut juga hampir seribu dalam 24 jam.
Kasus aktif covid-19 di Sumut sebanyak 21.876 pada 5 Agustus 2021. Bertambah menjadi 22.892 kasus aktif pada 6 Agustus 2021.
Peningkatan kasus covid-19 di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga mendapat perhatian Jokowi. Kasus aktif di NTT yang awalnya hanya ratusan hingga 4 Agustus 2021 mendadak meningkat tajam menjadi 3.598 pada 6 Agustus 2021.
Dia memerintahkan pemerintah daerah segera merespons peningkatan kasus tersebut. Berbagai upaya harus dilakukan menangani wabah virus korona.
"Angka-angka ini harus direspons secara cepat. Apa yang harus kita lakukan," ujar dia.
Jakarta:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memelototi peningkatan kasus
covid-19 di luar Jawa dan Bali. Ada lima provinsi yang menjadi perhatian Kepala Negara.
"Hati-hati ini yang lima provinsi. Yang tinggi di 5 Agustus (2021)," kata Jokowi dalam rapat terbatas evaluasi
PPKM level 4 yang ditayangkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 7 Agustus 2021.
Pertama, Kalimantan Timur (Kaltim). Jokowi menyampaikan jumlah kasus covid-19 di Benua Etam mencapai 22.529 per 5 Agustus 2021.
Kemudian, Papua. Menurut catatan, kasus aktif covid-19 di provinsi paling timur Indonesia itu mencapai 14.989 per 5 Agustus 2021.
Jokowi menyampaikan kasus aktif covid-19 di kedua provinsi tersebut sempat menurun. Namun, penurunan itu tak boleh membuat pemerintah daerah berpuas dri.
"Tapi hati-hati. Ini (peningkatan kasus) naik dan turun," ungkap dia.
Baca:
Jokowi Perintahkan TNI-Polri Luar Jawa dan Bali Antisipasi Lonjakan Covid-19
Provinsi ketiga yang menjadi perhatian Jokowi, yaitu Sumatra Barat. Kasus aktif covid-19 di Ranah Minang mengalami peningkatan dalam dua hari terakhir, yakni dari 14.496 kasus aktif pada 5 Agustus 2021 menjadi 14.712 kasus aktif pada 6 Agustus 2021.
Kemudian, Riau dengan peningkatan kasus aktif covid-19 hampir seribu lebih dalam sehari. Jokowi menyampaikan kasus aktif di Bumi Lancang Kuning mencapai 13.958 per 5 Agustus 2021. Keesokan harinya bertambah menjadi 14.993 kasus aktif.
Provinsi lima, yaitu Sumatra Utara (Sumut). Peningkatan kasus aktif covid-19 di Sumut juga hampir seribu dalam 24 jam.
Kasus aktif covid-19 di Sumut sebanyak 21.876 pada 5 Agustus 2021. Bertambah menjadi 22.892 kasus aktif pada 6 Agustus 2021.
Peningkatan kasus covid-19 di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga mendapat perhatian Jokowi. Kasus aktif di NTT yang awalnya hanya ratusan hingga 4 Agustus 2021 mendadak meningkat tajam menjadi 3.598 pada 6 Agustus 2021.
Dia memerintahkan pemerintah daerah segera merespons peningkatan kasus tersebut. Berbagai upaya harus dilakukan menangani wabah virus korona.
"Angka-angka ini harus direspons secara cepat. Apa yang harus kita lakukan," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)