Sekjen Partai NasDem Johnny G. Plate. Foto: MI/Susanto
Sekjen Partai NasDem Johnny G. Plate. Foto: MI/Susanto

Poros Ketiga Hanya Mimpi Indah Politik

07 Mei 2018 08:38
Jakarta: Sekjen Partai NasDem Jhonny G Plate mengaku secara teoretis normatif poros ketiga dimungkinkan. Namun, secara realitas politik itu merupakan sebuah mimpi indah yang sulit terwujud.
 
MenurutJhonny, jika memang poros ketiga itu terwujud, hanya satu nama yang cocok untuk dijadikan calon presiden (capres). Nama itu ialah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
 
"Siapa yang akan menjadi capres, tentunya yang mampu menjadi pengungkit elektoral. Mungkin hanya SBY jika dimungkinkan oleh konstitusi," kata Jhonny pada Media Indonesia, Minggu, 6 Mei 2018.

Ketua Fraksi NasDem DPR itu menyebutkan, selain SBY, hampil mustahil bisa mengungkit basis elektoral jika poros ketiga itu benar-benar terwujud. "Namun, kembali lagi, wacana poros ketiga itu hanya mimpi indah politik yang sulit terwujud,'' tutur dia.
 
Sebelumnya, PAN menilai poros ketiga masih memungkinkan dibentuk. Terlebih PAN, PKB, dan Demokrat belum menentukan pilihannya menjelang pilpres.
 
PAN berasumsi, kalau Gerindra dan PKS 20,17 persen, kemudian PAN, PKB, dan Demokrat 27,85 persen. Jadi, masih memenuhi syarat UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, presidential threshold 20 persen atau 112 kursi DPR.
 
DPP PAN baru akan memutuskan pasangan calon yang akan diusung pada rapat kerja nasional (rakernas) ke-3 PAN Juni mendatang.
 
Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi menyebutkan di rakernas PAN Agustus 2017 lalu memutuskan dan memberikan mandat kepada Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan maju dalam kepemimpinan nasional sebagai capres di Pilpres 2019.
 
Sama dengan NasDem, PKB juga belum melihat adanya peluang poros ketiga menjelang Pilres 2019. Sekjen PKB Abdul Kadir Karding menyebutkan sejauh ini PKB belum melihat peluang menghadirkan poros ketiga. "Apa mungking, ya? Saya belum melihat peluangnya, sih," ujar Kadir.
 
Menurut anggota Komisi VI DPR itu kecil kemungkinan poros ketiga akan terjadi. Terlebih partai yang ada saat ini sudah terbagi di dua poros yang ada. Seperti ke poros Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Oleh karena itu, kecil kemungkinan itu poros ketiga terjadi.
 
Satu koalisi
 
Ahli psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menilai poros ketiga bisa saja muncul kalau PAN, PKB, dan Demokrat mau jadi satu koalisi.
 
Dia menyebutkan cuma pertanyaan yang akan muncul kemudian jika koalisi itu benar-benar terbentuk mau mengusung siapa menjadi capresnya. "Apa lagi capres yang akan diusung harus memiliki kemungkinan menangnya besar," terang Hamdi.
 
Menurut Hamdi, poros ketiga bisa kemungkinan besar jadi kalau Demokrat sebagai penyandang dana yang punya suara.
 
"Bargainaing posistion yang besar punya jagoan yang cukup moncer untuk dimunculkan," ucap Hamdi.
 
Paling tidak, tambah dia, Demokrat berpikir kalaupun tidak menang, paling tidak bisa mengorbitkan Agus Harimurti Yudhoyono, misalnya untuk calon presiden 2024.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan