medcom.id, Jakarta: Partai Hati Nurani Rakyat tak keberatan jika kader Partai Amanat Nasional masuk kabinet. Dengan catatan mampu membantu Presiden Joko Widodo.
"Kalau PAN ada yang cocok membantu Presiden, Hanura dukung saja. Kalau memang ada yang cocok ya," kata Wakil Ketua Hanura Nurdin Tampubolon di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Jumat (22/10/2015).
Namun, Hanura mengingatkan PAN masuk Koalisi Indonesia Hebat bukan karena ingin mendapat jatah menteri. "Yang jelas kami tidak masalah, presiden mengangkat menteri dari PAN, sepanjang mampu," kata dia.
Ketua Mahkamah Partai PAN M. Yasin Kara mengatakan mendapat jabatan di pemerintahan merupakan konsekuensi bagi PAN bergabung di koalisi pemerintah.
"Berpolitik ikut pemerintah artinya mengambil peran mewujudkan ide untuk bangsa. Koalisi itu mengincar partisipasi. Naif rasanya jika tidak seperti itu," ujar Yasin, Sabtu 5 September.
Saat ini, baru Ketua Majelis Pertimbangan PAN Soetrisno Bachir yang dapat jabatan. Presiden menunjuk Soetrisno sebagai Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional.
Isu PAN dapat jatah kursi di kabinet kembali mencuat karena Presiden kemungkinan akan kembali merombak kabinet. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto beberapa lalu menyatakan partainya tidak mempermasalahkan kader PAN duduk sebagai menteri.
KIH diisi PDI Perjuangan, Partai NasDem, PKB, Partai Hanura, PKPI. Presiden sudah membagi-bagi kursi menteri untuk semua partai tersebut, kecuali PKPI.
PAN baru bergabung dengan KIH di tengah jalan, tepatnya pada 2 September. Saat itu, Presiden Joko Widodo juga sudah mengumumkan pergantian menteri jilid I.
medcom.id, Jakarta: Partai Hati Nurani Rakyat tak keberatan jika kader Partai Amanat Nasional masuk kabinet. Dengan catatan mampu membantu Presiden Joko Widodo.
"Kalau PAN ada yang cocok membantu Presiden, Hanura dukung saja. Kalau memang ada yang cocok ya," kata Wakil Ketua Hanura Nurdin Tampubolon di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Jumat (22/10/2015).
Namun, Hanura mengingatkan PAN masuk Koalisi Indonesia Hebat bukan karena ingin mendapat jatah menteri. "Yang jelas kami tidak masalah, presiden mengangkat menteri dari PAN, sepanjang mampu," kata dia.
Ketua Mahkamah Partai PAN M. Yasin Kara mengatakan mendapat jabatan di pemerintahan merupakan konsekuensi bagi PAN bergabung di koalisi pemerintah.
"Berpolitik ikut pemerintah artinya mengambil peran mewujudkan ide untuk bangsa. Koalisi itu mengincar partisipasi. Naif rasanya jika tidak seperti itu," ujar Yasin, Sabtu 5 September.
Saat ini, baru Ketua Majelis Pertimbangan PAN Soetrisno Bachir yang dapat jabatan. Presiden menunjuk Soetrisno sebagai Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional.
Isu PAN dapat jatah kursi di kabinet kembali mencuat karena Presiden kemungkinan akan kembali merombak kabinet. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto beberapa lalu menyatakan partainya tidak mempermasalahkan kader PAN duduk sebagai menteri.
KIH diisi PDI Perjuangan, Partai NasDem, PKB, Partai Hanura, PKPI. Presiden sudah membagi-bagi kursi menteri untuk semua partai tersebut, kecuali PKPI.
PAN baru bergabung dengan KIH di tengah jalan, tepatnya pada 2 September. Saat itu, Presiden Joko Widodo juga sudah mengumumkan pergantian menteri jilid I.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)