Anggota Komisi XI DPR M. Misbakhun. Foto: Metrotvnews.com/Nur Azizah
Anggota Komisi XI DPR M. Misbakhun. Foto: Metrotvnews.com/Nur Azizah

Misbakhun: Dipanggil KPK tidak Usah Hadir

M Rodhi Aulia • 26 September 2017 17:02
medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi III DPR (BKO) Misbakhun, tak terima pimpinan KPK menampik undangan Pansus Angket KPK. Sebagai balasannya, politikus Partai Golkar itu mengajak semua pihak memboikot panggilan KPK.
 
"Akhirnya, saya dalam bahasa politik saya, silakan seluruh rakyat Indonesia, siapa pun yang akan dipanggil KPK, jangan hadir. Kalau lembaganya seperti ini, tidak usah hadir diperiksa baik sebagai saksi maupun sebagai apa pun. Jangan hadir," kata Misbakhun di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 26 September 2017. 
 
Politikus Golkar itu menilai, KPK tidak menghormati DPR. Padahal, selama ini KPK dinilai bisa memanggil siapa pun dengan dalih undang-undang. 

"Inilah menurut saya, perlu kita saling menghormati secara kelembagaan. Kepemimpinan bapak harus hadir di situ menjadi jembatan di samping memimpin dan memperkuat kelembagaan," tegas dia.
 
Misbakhun makil kesal saat tahu KPK baru memberikan bahan rapat dengar pendapat hari ini. Bahan seharusnya diterima mitra rapat setidaknya tiga hari sebelum rapat. 
 
"Kalau saya di Komisi XI, bahan rapat telat sampai, kita bubar. Kita tunda untuk mempelajarinya. Bagaimana mungkin menghormati lembaga, hal yang sederhana saja tidak bisa," tandas dia.
 
(Baca juga: KPK tak Bakal Datang ke Pansus Sebelum Putusan MK)
 
Kekesalah Misbakhun memuncak, lantaran Ketua KPK Laode M. Syarif menyebut tak akan hadir saat dipanggil Pansus Angket KPK sebelum putusan Mahkamah Konstitusi keluar. Laode menyebut pansus adalah proses politik. 
 
Misbakhun tak terima dengan kata-kata itu. Dia meminta Laode merevisi kalimatnya. 
 
Dia mengaku mengikuti sejak awal proses uji materi yang dilayangkan paguyuban pegawai KPK. Komisi kata dia awalnya tidak terlibat, kemudian belakangan mengajukan diri sebagai pihak terkait dengan dalih untuk menguji proses politik yang berlangsung di DPR terkait Pansus.
 
Misbakhun menyebut, KPK lah yang tengah melakukan politik. "Ini permainan politik apa? Bukan wilayahnya bapak untuk main politik. Kami di sini lah sebagai politisi yang main politik," tandas dia.
 

 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan