medcom.id, Jakarta: Anggaran kunjungan kerja (kunker) anggota DPR ke luar negeri dikerek naik. Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Anton Sihombing membeberkan musabab kenaikan anggaran kunker.
Pertama, menurut dia, karena DPR memberlakukan moratorium kunker ke luar negeri pada masa kepemimpinan Ade Komaruddin. Moratorium itu berlaku bagi seluruh alat kelengkapan Dewan.
Kedua, perubahan nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Ketiga, adanya perubahan pada standar biaya masukan (SBM) seperti kenaikan harga tiket pesawat.
"Dan, apa-apa semua naik. Saya rasa enggak mungkin kita curi uang itu (anggaran kunker). Sekarang era transparan, era terbuka. Siapa memakan dan mencuri uang negara diciduk," ungkap Anton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 31 Agustus 2017.
Menurutnya, kunker ke luar negeri sangat diperlukan bagi anggota Dewan. Kunker diyakini mampu meningkatkan wawasan anggota DPR terhadap perkembangan parlemen di negeri-negeri seberang.
"(Kunker) perlu sekali. Badan-badan yang lain ke luar negeri banyak, dan itu sudah aturan, keputusan," kata Anton.
Seperti diketahui, rencana kenaikan anggaran kunker ke luar negeri untuk DPR RI termaktub dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.
Dalam pagu anggaran DPR 2018, kunker anggota dewan sebesar Rp343,5 miliar. Anggaran itu naik hampir 70 persen dibanding anggaran tahun ini sebesar Rp201,7 miliar.
medcom.id, Jakarta: Anggaran kunjungan kerja (kunker) anggota DPR ke luar negeri dikerek naik. Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Anton Sihombing membeberkan musabab kenaikan anggaran kunker.
Pertama, menurut dia, karena DPR memberlakukan moratorium kunker ke luar negeri pada masa kepemimpinan Ade Komaruddin. Moratorium itu berlaku bagi seluruh alat kelengkapan Dewan.
Kedua, perubahan nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Ketiga, adanya perubahan pada standar biaya masukan (SBM) seperti kenaikan harga tiket pesawat.
"Dan, apa-apa semua naik. Saya rasa enggak mungkin kita curi uang itu (anggaran kunker). Sekarang era transparan, era terbuka. Siapa memakan dan mencuri uang negara diciduk," ungkap Anton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 31 Agustus 2017.
Menurutnya, kunker ke luar negeri sangat diperlukan bagi anggota Dewan. Kunker diyakini mampu meningkatkan wawasan anggota DPR terhadap perkembangan parlemen di negeri-negeri seberang.
"(Kunker) perlu sekali. Badan-badan yang lain ke luar negeri banyak, dan itu sudah aturan, keputusan," kata Anton.
Seperti diketahui, rencana kenaikan anggaran kunker ke luar negeri untuk DPR RI termaktub dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018.
Dalam pagu anggaran DPR 2018, kunker anggota dewan sebesar Rp343,5 miliar. Anggaran itu naik hampir 70 persen dibanding anggaran tahun ini sebesar Rp201,7 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)