medcom.id, Jakarta: Partai Demokrat menyambut baik keinginan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Rencana pertemuan tersebut penting untuk membangun koalisi.
"Pasti ada koordinasi dua atau tiga. Karena Gerindra dan Demokrat sama-sama mempunyai threshold tidak sampai 20 persen," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu 26 Juli 2017.
Baca: Demokrat Sambut Baik Rencana Pertemuan Prabowo dengan SBY
Agus bilang, selama belum ada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) perihal ambang batas presiden, Demokrat harus mencari koalisi. Nah, kata dia, komunikasi itu dibangun mulai sekarang. Apalagi, Demokrat melalui putusan Rakernas mewajibkan mengajukan Capres atau Cawapres 2019.
"Tentu Parpol harus berkoordinasi berkoalisi bersama untuk usung Presiden atau Wapres. Sekarang Parpol harus koalisi untuk cukup threshold," tutur dia.
Namun, kata Wakil Ketua DPR itu, keputusan koalisi dengan Gerindra masih jauh. Sebab, masih harus ada hitung-hitungan. "Kita lihat peta poltik atau koalisi. Kita lihat survei masyarakat soal elektabilitas. Itu yang jadi potokan. Koalisi hasil akhirnya melihat survei," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Partai Demokrat menyambut baik keinginan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Rencana pertemuan tersebut penting untuk membangun koalisi.
"Pasti ada koordinasi dua atau tiga. Karena Gerindra dan Demokrat sama-sama mempunyai
threshold tidak sampai 20 persen," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto
di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu 26 Juli 2017.
Baca: Demokrat Sambut Baik Rencana Pertemuan Prabowo dengan SBY
Agus bilang, selama belum ada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) perihal ambang batas presiden, Demokrat harus mencari koalisi. Nah, kata dia, komunikasi itu dibangun mulai sekarang. Apalagi, Demokrat melalui putusan Rakernas mewajibkan mengajukan Capres atau Cawapres 2019.
"Tentu Parpol harus berkoordinasi berkoalisi bersama untuk usung Presiden atau Wapres. Sekarang Parpol harus koalisi untuk cukup
threshold," tutur dia.
Namun, kata Wakil Ketua DPR itu, keputusan koalisi dengan Gerindra masih jauh. Sebab, masih harus ada hitung-hitungan. "Kita lihat peta poltik atau koalisi. Kita lihat survei masyarakat soal elektabilitas. Itu yang jadi potokan. Koalisi hasil akhirnya melihat survei," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)