medcom.id, Jakarta: Perwakilan dari enam perguruan tinggi mengikuti lomba constitutional drafting. Mereka mempresentasikan makalah dan menjawab pertanyaan dari empat dewan juri.
Lomba constitutional drafting dalam rangka pekan konstitusi MPR di ruang GBHN, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin 28 Agustus 2017. Keenam peserta dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Pelita Harapan, Universitas Padjajaran, dan UIN Walisongo Semarang.
Mereka lolos seleksi yang diikuti perwakilan dari 15 universitas. Dewan juri dalam lomba constitutional drafting adalah Widodo Ekatjahjana, Kaelan, Satya Arinanto, dan Ni'matul Huda.
Peserta menyampaikan berbagai usulan terkait perubahan UUD NRI Tahun 1945, antara lain penguatan DPD, kembalinya GBHN, hingga penguatan sistem presidensial.
Pimpinan Lembaga Pengkajian MPR Martin Hutabarat mengatakan, seluruh peserta mampu memaparkan pemikirannya dengan baik. Martin mengapresiasi seluruh peserta dan berharap mereka mengambil pelajaran dari lomba constitutional drafting.
"Acara ini tidak hanya mencari siapa yang akan keluar sebagai pemenang, tetapi juga harus bisa menyerap ilmu yang banyak disampaikan pada acara ini," kata Martin dalam keterangannya.
Sekretaris Jenderal MPR Ma’ruf Cahyono juga mengapresiasi peserta debat. Menurut Ma'ruf, membangun argumentasi dalam lomba ini tidak mudah.
"Inilah debat dalam rangka membangun sistem. Peserta sudah mendiskusikan konsep dan implementasi dalam argumennya. Tak ada pendapat salah dan benar, yang ada adalah pengayaan argumentasi,” tegasnya.
Dalam rangka Hari Pekan Konstitusi MPR, lomba dibagi dalam dua katagori, yakni constitutional drafting dan debat konstitusi.
Peserta dari Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Pelita Harapan, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Indonesia, Universitas Pattimura, Universitas Sumatera Utara, Universitas Hasanuddin, Universitas Udayana, Universitas Islam Negeri Walisongo, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Brawijaya, dan Universitas Airlangga.
medcom.id, Jakarta: Perwakilan dari enam perguruan tinggi mengikuti lomba
constitutional drafting. Mereka mempresentasikan makalah dan menjawab pertanyaan dari empat dewan juri.
Lomba
constitutional drafting dalam rangka pekan konstitusi MPR di ruang GBHN, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin 28 Agustus 2017. Keenam peserta dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Pelita Harapan, Universitas Padjajaran, dan UIN Walisongo Semarang.
Mereka lolos seleksi yang diikuti perwakilan dari 15 universitas. Dewan juri dalam lomba constitutional drafting adalah Widodo Ekatjahjana, Kaelan, Satya Arinanto, dan Ni'matul Huda.
Peserta menyampaikan berbagai usulan terkait perubahan UUD NRI Tahun 1945, antara lain penguatan DPD, kembalinya GBHN, hingga penguatan sistem presidensial.
Pimpinan Lembaga Pengkajian MPR Martin Hutabarat mengatakan, seluruh peserta mampu memaparkan pemikirannya dengan baik. Martin mengapresiasi seluruh peserta dan berharap mereka mengambil pelajaran dari lomba
constitutional drafting.
"Acara ini tidak hanya mencari siapa yang akan keluar sebagai pemenang, tetapi juga harus bisa menyerap ilmu yang banyak disampaikan pada acara ini," kata Martin dalam keterangannya.
Sekretaris Jenderal MPR Ma’ruf Cahyono juga mengapresiasi peserta debat. Menurut Ma'ruf, membangun argumentasi dalam lomba ini tidak mudah.
"Inilah debat dalam rangka membangun sistem. Peserta sudah mendiskusikan konsep dan implementasi dalam argumennya. Tak ada pendapat salah dan benar, yang ada adalah pengayaan argumentasi,” tegasnya.
Dalam rangka Hari Pekan Konstitusi MPR, lomba dibagi dalam dua katagori, yakni
constitutional drafting dan debat konstitusi.
Peserta dari Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Pelita Harapan, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Indonesia, Universitas Pattimura, Universitas Sumatera Utara, Universitas Hasanuddin, Universitas Udayana, Universitas Islam Negeri Walisongo, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Brawijaya, dan Universitas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)