medcom.id, Surabaya: Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka acara pertemuan preparatory ketiga, untuk persiapan pertemuan PBB tentang perumahan dan masyarakat urban (Habitat III). JK menyoroti permasalahan penduduk dan urbanisasi.
JK tiba di Surabaya sekitar pukul 08.45 WIB menggunakan pesawat Boeing 737-400 milik Angkatan Udara. Di lokasi pertemuan, Kalla disambut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Tengah Soekarwo.
Pertemuan yang dihadiri sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal dan internasional ini diselenggarakan di Grand City Convex, Jalan Gubeng Pojok, Surabaya, Senin (25/7/2016). Selain LSM, acara juga dihadiri sejumlah delegasi negara sahabat.
Dia menyoroti masalah perumahan dan pemukiman. Masalah ini, kata dia, tak hanya menjadi masalah di Indonesia, tapi juga dunia. "Ini masalah negara maju dan berkembang," kata JK dalam pidatonya.
Pria asal Makassar ini mengatakan, pemerintah selalu dilema dalam menangani permasalahan perumahan dan perpindahan penduduk. Lima puluh tahun lalu, kata Kalla, 70 persen penduduk di dunia masih tinggal di pedesaan.
Pada saat itu, hanya 30 persen penduduk yang tinggal di kota. Hal itu disebabkan karena masih banyaknya lapangan kerja yang ada di desa, terutama di bidang pertanian.
Kini, masyarakat berbondong-bondong ke kota untuk mencari pekerjaan. JK menjelaskan, seiring perjalanan waktu, sektor pertanian kian maju dan berkembang.
Penggunaan mesin di bidang pertanian membuat lapangan kerja menjadi sedikit. Masyarakat pun beranjak ke kota untuk mencari pekerjaan.
JK berpendapat, urbanisasi akan terjadi dalam kondisi apapun di dunia. Kota akan sesak oleh masyarakat. Karena itu, pemerintah seluruh dunia pun dituntut mencari solusi menyediakan kota yang bisa mewadahi seluruh masyarakat.
"Tantangannya adalah bagaimana kota bisa dibuat menjadi tempat yang baik untuk orang dan bisa mewadahi orang banyak," kata JK.
Pertemuan ketiga komite persiapan untuk Habitat III diadakan di Surabaya, Senin 25 Juli. Pertemuan ini akan diadakan sehari penuh. Pertemuan ini merupakan persiapan untuk Konferensi PBB tenang Perumahan dan Perpindahan Penduduk yang sustainable di Quito, Ekuador pada Oktober 2016.
medcom.id, Surabaya: Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka acara pertemuan preparatory ketiga, untuk persiapan pertemuan PBB tentang perumahan dan masyarakat urban (Habitat III). JK menyoroti permasalahan penduduk dan urbanisasi.
JK tiba di Surabaya sekitar pukul 08.45 WIB menggunakan pesawat Boeing 737-400 milik Angkatan Udara. Di lokasi pertemuan, Kalla disambut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Tengah Soekarwo.
Pertemuan yang dihadiri sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal dan internasional ini
diselenggarakan di Grand City Convex, Jalan Gubeng Pojok, Surabaya, Senin (25/7/2016). Selain LSM, acara juga dihadiri sejumlah delegasi negara sahabat.
Dia menyoroti masalah perumahan dan pemukiman. Masalah ini, kata dia, tak hanya menjadi masalah di Indonesia, tapi juga dunia. "Ini masalah negara maju dan berkembang," kata JK dalam pidatonya.
Pria asal Makassar ini mengatakan, pemerintah selalu dilema dalam menangani permasalahan perumahan dan perpindahan penduduk. Lima puluh tahun lalu, kata Kalla, 70 persen penduduk di dunia masih tinggal di pedesaan.
Pada saat itu, hanya 30 persen penduduk yang tinggal di kota. Hal itu disebabkan karena masih banyaknya lapangan kerja yang ada di desa, terutama di bidang pertanian.
Kini, masyarakat berbondong-bondong ke kota untuk mencari pekerjaan. JK menjelaskan, seiring perjalanan waktu, sektor pertanian kian maju dan berkembang.
Penggunaan mesin di bidang pertanian membuat lapangan kerja menjadi sedikit. Masyarakat pun beranjak ke kota untuk mencari pekerjaan.
JK berpendapat, urbanisasi akan terjadi dalam kondisi apapun di dunia. Kota akan sesak oleh masyarakat. Karena itu, pemerintah seluruh dunia pun dituntut mencari solusi menyediakan kota yang bisa mewadahi seluruh masyarakat.
"Tantangannya adalah bagaimana kota bisa dibuat menjadi tempat yang baik untuk orang dan bisa mewadahi orang banyak," kata JK.
Pertemuan ketiga komite persiapan untuk Habitat III diadakan di Surabaya, Senin 25 Juli. Pertemuan ini akan diadakan sehari penuh. Pertemuan ini merupakan persiapan untuk Konferensi PBB tenang Perumahan dan Perpindahan Penduduk yang sustainable di Quito, Ekuador pada Oktober 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)