Jakarta: Sekjen PAN Eddy Soeparno belum memastikan apakah koalisi besar akan terwujud dalam pertemuan antara Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman pribadi Prabowo Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Sabtu, 8 April 2023.
Eddy menyebutkan tidak ada hambatan psikologis bagi masing-masing pihak untuk melakukan penjajakan dalam pertemuan ini. Sebab PAN dalam dua kali pilpres terakhir mengusung Prabowo sebagai capres.
“Kalau melihat dari sejarah perjalanan hubungan kerja sama kita antara PAN dan Gerindra sudah sangat jauh, sangat kuat. Apalagi di dua kali pilpres PAN mendukung Pak Prabowo sebagai capres,” jelas Eddy.
Pada Pilpres 2014, PAN menjadi salah satu motor koalisi pendukung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Sedangkan pada Pilpres 2019, PAN ikut mengusung pasangan Prabowo-Sandi.
PAN dan Gerindra yang kini tergabung dalam koalisi partai pendukung pemerintahan Jokowi-Maruf terlibat dalam penjajakan membangun koalisi besar. Namun PAN sudah berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sedangkan Gerindra bersama PKB dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Eddy tidak bisa memastikan apakah nantinya muncul kesepakatan agar KIB dan KIR melebur menjadi koalisi besar, setelah kedua tokoh bertemu. Namun dia mengingatkan, PAN dan Gerindra sudah terbiasa untuk bekerja sama.
“Jadi kita sudah menjalin hubungan yang panjang dan sangat dalam dengan Pak Prabowo dan Gerindra,” ucapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Sekjen
PAN Eddy Soeparno belum memastikan apakah koalisi besar akan terwujud dalam pertemuan antara Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan dan Ketum
Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman pribadi Prabowo Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Sabtu, 8 April 2023.
Eddy menyebutkan tidak ada hambatan psikologis bagi masing-masing pihak untuk melakukan penjajakan dalam pertemuan ini. Sebab PAN dalam dua kali pilpres terakhir mengusung Prabowo sebagai capres.
“Kalau melihat dari sejarah perjalanan hubungan kerja sama kita antara PAN dan Gerindra sudah sangat jauh, sangat kuat. Apalagi di dua kali pilpres PAN mendukung Pak Prabowo sebagai capres,” jelas Eddy.
Pada Pilpres 2014, PAN menjadi salah satu motor
koalisi pendukung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Sedangkan pada Pilpres 2019, PAN ikut mengusung pasangan Prabowo-Sandi.
PAN dan Gerindra yang kini tergabung dalam koalisi partai pendukung pemerintahan Jokowi-Maruf terlibat dalam penjajakan membangun koalisi besar. Namun PAN sudah berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sedangkan Gerindra bersama PKB dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Eddy tidak bisa memastikan apakah nantinya muncul kesepakatan agar KIB dan KIR melebur menjadi koalisi besar, setelah kedua tokoh bertemu. Namun dia mengingatkan, PAN dan Gerindra sudah terbiasa untuk bekerja sama.
“Jadi kita sudah menjalin hubungan yang panjang dan sangat dalam dengan Pak Prabowo dan Gerindra,” ucapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)