Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto berencana memanggil tokoh alumni 212. Ia ingin meminta penjelasan soal rencana reuni akbar 212.
"Saya ingin bertemu dengan para tokoh yang menamakan alumnus dari 212. Saya mau tanyakan tujuannya apa," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 29 November 2017.
Baca: Tujuan Kongres Nasional Alumni 212
Menurut dia, acara reuni 212 tak perlu. Apalagi, dengan mengerahkan seluruh pihak dari berbagai daerah. Ia khawatir aksi tersebut justru mengganggu aktivitas masyarakat.
"Kan itu membutuhkan biaya, membutuhkan waktu, dan mengganggu aktivitas mereka di daerah. Mungkin pekerjaan ditinggalkan, penghasilannya mungkin akan kurang. Saya kira tidak tepat," jelas dia.
Ia belum tahu kapan akan bertemu dengan para tokoh alumni 212 itu. Namun, mantan Panglima ABRI itu mengajak masyarakat bersama-sama menjaga suasana yang kondusif.
Apalagi, kata dia, 2019 akan dihelat pemilihan presiden dan membutuhkan suasana yang teduh serta tenang. Sehingga, masyarakat dapat memilih pempimpin yang tepat.
"Ini perlu dukungan dari masyarakat sehingga kita tidak kehilangan energi dan hanya ada satu pertikaian di antara kita. Jangan membuang energi yang tidak perlu, energi kita fokuskan terhadap hal-hal yang positif untuk kita memenangkan kompetisi global yang sangat berat ini," katanya.
Baca: Polda Metro Siap Amankan Aksi Reuni 212 di Monas
Acara reuni akbar alumni 212 ini akan dimulai dengan kongres nasional pada 30 November 2017 sampai 1 Desember 2017.
Ketua Kongres Nasional Alumni 212 Bernard Abdul Jabbar mengatakan, kongres nasional serta reuni akbar menjadi ajang silaturahmi Gerakan 212. Reuni Alumni 212 sebagai puncak acara dilaksanakan di Monas pada 2 Desember.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/MkMyVvmk" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto berencana memanggil tokoh alumni 212. Ia ingin meminta penjelasan soal rencana reuni akbar 212.
"Saya ingin bertemu dengan para tokoh yang menamakan alumnus dari 212. Saya mau tanyakan tujuannya apa," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 29 November 2017.
Baca:
Tujuan Kongres Nasional Alumni 212
Menurut dia, acara reuni 212 tak perlu. Apalagi, dengan mengerahkan seluruh pihak dari berbagai daerah. Ia khawatir aksi tersebut justru mengganggu aktivitas masyarakat.
"Kan itu membutuhkan biaya, membutuhkan waktu, dan mengganggu aktivitas mereka di daerah. Mungkin pekerjaan ditinggalkan, penghasilannya mungkin akan kurang. Saya kira tidak tepat," jelas dia.
Ia belum tahu kapan akan bertemu dengan para tokoh alumni 212 itu. Namun, mantan Panglima ABRI itu mengajak masyarakat bersama-sama menjaga suasana yang kondusif.
Apalagi, kata dia, 2019 akan dihelat pemilihan presiden dan membutuhkan suasana yang teduh serta tenang. Sehingga, masyarakat dapat memilih pempimpin yang tepat.
"Ini perlu dukungan dari masyarakat sehingga kita tidak kehilangan energi dan hanya ada satu pertikaian di antara kita. Jangan membuang energi yang tidak perlu, energi kita fokuskan terhadap hal-hal yang positif untuk kita memenangkan kompetisi global yang sangat berat ini," katanya.
Baca:
Polda Metro Siap Amankan Aksi Reuni 212 di Monas
Acara reuni akbar alumni 212 ini akan dimulai dengan kongres nasional pada 30 November 2017 sampai 1 Desember 2017.
Ketua Kongres Nasional Alumni 212 Bernard Abdul Jabbar mengatakan, kongres nasional serta reuni akbar menjadi ajang silaturahmi Gerakan 212. Reuni Alumni 212 sebagai puncak acara dilaksanakan di Monas pada 2 Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
