Direktur Eksekutif Charta Politika menyatakan duet Anies-Ahok sulit terjadi. Metro TV
Direktur Eksekutif Charta Politika menyatakan duet Anies-Ahok sulit terjadi. Metro TV

Anies-Ahok Disebut Berpotensi Duet di Pilgub DKI, Pengamat: Sulit Terjadi dan Tak Etis

MetroTV • 09 Mei 2024 14:28
Jakarta: Kompetisi 'pemain lama' diprediksi kembali terjadi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Sejumlah nama pesohor di dunia politik diprediksi kembali muncul, di antaranya Anies Baswedan dan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama.
 
PDI Perjuangan masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada Pilkada Serentak 2024. Wacana menduetkan Anies Baswedan dan Ahok turut muncul.
 
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, tak memungkiri kemungkinan duet Anies-Ahok. Menurut Hasto, keduanya merupakan sosok yang mencerminkan karakter Indonesia.

“PDI Perjuangan membuka seluruh anak bangsa yang punya komitmen di dalam membangun masa depan Indonesia dengan menjadi kepala daerah,” ujar Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, dikutip dari Metro Siang di Metro TV pada Kamis, 9 Meti 2024.
 
Baca: Gerindra Siapkan 4 Nama untuk Maju Pilgub DKI, Siapa Saja?

Selain mempertimbangkan nama Anies dan Ahok, PDI Perjuangan juga mempertimbangkan sejumlah nama lainnya diantaranya ada nama Menteri Sosial Tri Rismaharini, mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Andika Perkasa, dan Menteri PUPR Basuki Hadi Mulyono. Terbaru nama Menteri Keuangan, Sri Mulyani, juga turut disiapkan sebagai kandidat.
 

Tak pantas berduet

Namun, Direktur Eksekutif Charta Politika menyatakan duet Anies-Ahok sulit terjadi. Keduanya tak pantas berduet karena salah satu harus mengalah menjadi wakil gubernur.
 
“Bagaimana kita ingin menyatukan seorang Anies dan Ahok pertanyaan saya, emangnya ada yang mau jadi wakil? Dan apakah etis dan pantas seseorang yang sudah pernah jadi gubernur kemudian nyalon lagi menjadi wakil gubernur," kata Yunarto Wijaya.
 
Menurutnya sosok yang sudah menjadi gubernur tidak pantas maju menjadi wakil gubernur hanya karena ingin dapat kekuasaan. Seakan politik ban serep terpaksa diambil saat Pilkada 2024. (Tamara Sanny)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan