Jakarta: Presiden terpilih Pemilu 2024 Prabowo Subianto disarankan membuat tim seleksi menteri. Tim tersebut nantinya akan bekerja memberikan masukan terkait pemilihan sosok yang akan mengisi kabinet.
"Itu penting juga lah supaya Prabowo dapat second opinion dan masukan soal menteri supaya gak salah pilih," kata Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie kepada Medcom.id, Jumat, 26 April 2024.
Jerry mengatakan pertimbangan dalam pemilihan menteri dinilai sangat penting. Sehingga, sosok yang diangkat tak salah pilih.
"Supaya menteri yang terpilih betul-betul tersaring dan kualitasnya tidak diragukan," ungkap dia.
Jerry mengatakan anggota tim itu harus dari berbagai latar belakang. Mulai dari politik, sosial, hukum, ekonomi, hingga kesehatan.
"Perlu ada tim seleksi yang diisi ahli dan tokoh senior," sebut dia.
Jerry berkaca dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Penempatan sejumlah menteri dinilai kurang tepat dengan kompetensinya. Hal itu terbukti dari beberapa kali reshuffle kabinet.
"Selain itu staf khusus milenial tidak perlu lagi karena tidak ada dampak signifikan," ujar dia.
Jakarta: Presiden terpilih Pemilu 2024
Prabowo Subianto disarankan membuat tim seleksi menteri. Tim tersebut nantinya akan bekerja memberikan masukan terkait pemilihan sosok yang akan mengisi
kabinet.
"Itu penting juga lah supaya Prabowo dapat
second opinion dan masukan soal menteri supaya
gak salah pilih," kata Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie kepada
Medcom.id, Jumat, 26 April 2024.
Jerry mengatakan pertimbangan dalam pemilihan menteri dinilai sangat penting. Sehingga, sosok yang diangkat tak salah pilih.
"Supaya menteri yang terpilih betul-betul tersaring dan kualitasnya tidak diragukan," ungkap dia.
Jerry mengatakan anggota tim itu harus dari berbagai latar belakang. Mulai dari politik, sosial, hukum, ekonomi, hingga kesehatan.
"Perlu ada tim seleksi yang diisi ahli dan tokoh senior," sebut dia.
Jerry berkaca dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Penempatan sejumlah menteri dinilai kurang tepat dengan kompetensinya. Hal itu terbukti dari beberapa kali reshuffle kabinet.
"Selain itu staf khusus milenial tidak perlu lagi karena tidak ada dampak signifikan," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)