medcom.id, Jakarta: Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli kembali menegaskan bahwa Israel tidak masuk sebagai negara yang mendapat bebas visa kunjungan ke Indonesia.
Rizal mengakui bila penyebutan Israel sebagai salah satu negara yang mendapat bebas visa kunjungan murni kesalahan dirinya. Dia kelewatan menyebut Israel masuk bagian negara-negara yang mendapat bebas visa.
Israel, lanjut dia, tidak masuk dalam salah satu daftar negara tersebut. Pasalnya, Israel tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.
"Dari awal memang Israel tidak masuk daftar karena Israel tidak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia. Kemarin saya membaca daftar negara-negaranya kelewatan sedikit," ujar Rizal Ramli saat konferensi pers di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jalan Thamrin Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Mantan menteri Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menjelaskan, sebelumnya ada 95 negara yang akan mendapat bebas visa kunjungan ke Indonesia. Namun, 11 negara dicoret karena terbukti aktif dalam perdagangan narkoba. Serta beridiologi ekstrim seperti terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Jadi memang usulan yang kemarin itu kan 95 negara, kita memutuskan untuk mencoret 11 negara," lanjutnya.
Penghapusan itu juga bertujuan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesai (NKRI) agar tidak dijadikan objek pertumbuhan ideologi esktrim. "Kan kita tidak mau Indonesia jadi ladang subur ideologi esktrim dan kekerasan," tegasnya lagi.
Salah satu yang menarik juga adalah Brazil yang mendapat bebas visa. Mengingat sebelumnya hubungan diplomatik Indonesia dengan Brazil sempat terganggu. Rizal mengatakan, Brazil dibebaskan mendapat visa ke Indonesia karena hubungan diplomatik sudah ada masalah.
"Untuk Brazil, kita bebaskan juga karena masalah diplomatik dengan Brazil sudah selesai. Dubes Indonesia sudah diterima dengan baik oleh Presiden Brazil," ungkap Rizal. Total negara yang mendapat bebas visa ke Indonesia saat ini adalah 174 negara.
medcom.id, Jakarta: Menko Bidang Kemaritiman Rizal Ramli kembali menegaskan bahwa Israel tidak masuk sebagai negara yang mendapat bebas visa kunjungan ke Indonesia.
Rizal mengakui bila penyebutan Israel sebagai salah satu negara yang mendapat bebas visa kunjungan murni kesalahan dirinya. Dia kelewatan menyebut Israel masuk bagian negara-negara yang mendapat bebas visa.
Israel, lanjut dia, tidak masuk dalam salah satu daftar negara tersebut. Pasalnya, Israel tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.
"Dari awal memang Israel tidak masuk daftar karena Israel tidak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia. Kemarin saya membaca daftar negara-negaranya kelewatan sedikit," ujar Rizal Ramli saat konferensi pers di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jalan Thamrin Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Mantan menteri Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menjelaskan, sebelumnya ada 95 negara yang akan mendapat bebas visa kunjungan ke Indonesia. Namun, 11 negara dicoret karena terbukti aktif dalam perdagangan narkoba. Serta beridiologi ekstrim seperti terafiliasi dengan
Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Jadi memang usulan yang kemarin itu kan 95 negara, kita memutuskan untuk mencoret 11 negara," lanjutnya.
Penghapusan itu juga bertujuan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesai (NKRI) agar tidak dijadikan objek pertumbuhan ideologi esktrim. "Kan kita tidak mau Indonesia jadi ladang subur ideologi esktrim dan kekerasan," tegasnya lagi.
Salah satu yang menarik juga adalah Brazil yang mendapat bebas visa. Mengingat sebelumnya hubungan diplomatik Indonesia dengan Brazil sempat terganggu. Rizal mengatakan, Brazil dibebaskan mendapat visa ke Indonesia karena hubungan diplomatik sudah ada masalah.
"Untuk Brazil, kita bebaskan juga karena masalah diplomatik dengan Brazil sudah selesai. Dubes Indonesia sudah diterima dengan baik oleh Presiden Brazil," ungkap Rizal. Total negara yang mendapat bebas visa ke Indonesia saat ini adalah 174 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)