medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla disebut memiliki utang kunjungan ke Iran saat masih menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid. Iran menagih 'utang' itu. JK pun berencana membayar utang tersebut.
"Iran minta beliau berkunjung, saya minta konfirmasi kapan bisa berkunjung, Wapres bersedia, waktunya ditentukan," kata Duta Besar Indonesia untuk Iran, Dian Wirengjurit, di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Rabu (3/11/2014).
Namun, Dian belum mau membeberkan kapan kunjungan akan dilakukan oleh JK. Kunjungan ke Iran, kata dian, merupakan kunjungan resmi.
Ada banyak kerja sama yang akan dibicarakan, di antaranya bidang migas dan pembangunan infrastruktur. Meski sebelumnya Indonesiatelah bekerja sama dengan perusahaan minyak asal Angola, Sonangol EP. Pembicaraan kerja sama dengan Iran sedang dijajaki, meski belum ada pembicaraan detail.
"Dengan Angola bisa datang dengan angka-angka, dengan Iran belum. Karena presepsi kita masih takut, migas memang berada di bawah sanksi tapi bisa disiasati," tutur Dian.
Kerja sama dengan Iran dalam bidang memang sudah dilakukan, hanya saja belum ada kerja sama langsung. Kerja sama saat ini dilakukan melalui pihak ketiga.
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla disebut memiliki utang kunjungan ke Iran saat masih menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid. Iran menagih 'utang' itu. JK pun berencana membayar utang tersebut.
"Iran minta beliau berkunjung, saya minta konfirmasi kapan bisa berkunjung, Wapres bersedia, waktunya ditentukan," kata Duta Besar Indonesia untuk Iran, Dian Wirengjurit, di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Rabu (3/11/2014).
Namun, Dian belum mau membeberkan kapan kunjungan akan dilakukan oleh JK. Kunjungan ke Iran, kata dian, merupakan kunjungan resmi.
Ada banyak kerja sama yang akan dibicarakan, di antaranya bidang migas dan pembangunan infrastruktur. Meski sebelumnya Indonesiatelah bekerja sama dengan perusahaan minyak asal Angola, Sonangol EP. Pembicaraan kerja sama dengan Iran sedang dijajaki, meski belum ada pembicaraan detail.
"Dengan Angola bisa datang dengan angka-angka, dengan Iran belum. Karena presepsi kita masih takut, migas memang berada di bawah sanksi tapi bisa disiasati," tutur Dian.
Kerja sama dengan Iran dalam bidang memang sudah dilakukan, hanya saja belum ada kerja sama langsung. Kerja sama saat ini dilakukan melalui pihak ketiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)